Bisnis Telekomunikasi Selama 2019 Diyakini Masih Menjanjikan

SHARE

istimewa


CARAPANDANG.COM- Bisnis telekomunikasi selama 2019 diyakini masih menjanjikan dan memberikan prospek bagus di Indonesia, sekalipun harus bersaing dengan sejumlah perusahaan sejenis didukung dengan adanya perubahan perilaku masyarakat dalam berkomunikasi.

"Tahun 2019 menjadi tahun yang penuh tantangan sekaligus tahun yang menjanjikan untuk perusahaan. Kami meyakini bahwa perusahaan dan industri telekomunikasi secara umum akan bertumbuh sehat di tahun ini," kata President Director & CEO Indosat Ooredo Chris Kanter dalam acara di Yogyakarta, Senin. "Kami menyadari bahwa situasi industri memang menurun akhir-akhir ini, namun pada saat yang sama kami memanfaatkannya untuk mengambil momentum ini melakukan transformasi secara menyeluruh," tambah Chris Kanter.

Hadir dalam acara itu Chief Business Officer Intan Abdams Katoppo dan Director and Chief Innovation and Regulatory Officer Arief Musta'in.

Salah satu perubahan perilaku masyarakat dalam berkomunikasi adalah pergeseran ke dunia digital membuat layanan suara dan SMS menyusut, tapi berubah menuju adanya peningkatan layanan data operator.

Layanan data sudah membutuhkan akses internet dengan kualitas "video-grade". Pergeseran ke digital ini tidak hanya berpusat di pulau Jawa, namun ke luar pulau Jawa dan mulai merambah ke daerah pedalaman.

Mengantisipasi hal ini, perusahaan terus melakukan perubahan dan adaptasi yang diimplementasikan melalui program Transformasi secara menyeluruh. Dari sisi jaringan, perusahaan terus berupaya membangun jaringan dengan kualitas "video-grade" yang kompetitif serta membangun secara menyeluruh jaringan 4G, baik itu di pulau Jawa dan luar pulau Jawa.

B2B yang menjadi mesin baru pertumbuhan perusahaan juga terus dikembangkan dan pada saat yang sama terus memperkuat fundamental dalam layanan teknologi informasi dan telekomunikasi. "Tidak kalah pentingnya adalah terus berusaha mendapatkan kerpecayaan dan memberikan layanan terbaik dengan kualitas dan harga sepadan kepada pelanggan" katanya.

Dikatakan Chris pula, selain berorientasi bisnis, perusahaan juga tetap menjalankan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang selama ini telah dijalankan. Saat ini perusahaan akan fokus memberikan CSR pada program bantuan bencana alam dan pendidikan.

Khusus untuk bantuan bencana alam, perusahaan telah memberikan bantuan untuk sejumlah korban bencana alam seperti korban tsunami di Banten dan Lampung, juga gempa di Sulawesi Tengah, dan Lombok.

"Perusahaan sudah buat standar operasi prosedur. Untuk bantuan korban bencana alam, perusahaan akan bergerak cepat tanpa harus menunggu status bencana," kata Chris.