BMKG Banjarnegara Minta Warga Tetap Waspadai Curah Hujan Tinggi

SHARE

carapandang.com


CARAPANDANG - Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara, Jawa Tengah mengingatkan warga di wilayah setempat untuk tetap mewaspadai potensi curah hujan tinggi karena dikhawatirkan dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi.

"Kami terus mengajak seluruh warga di Kabupaten Banjarnegara serta kabupaten di sekitar seperti Purbalingga, Banyumas, Wonosobo, Kebumen dan lainnya untuk tetap meningkatkan kewaspadaan," kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara Setyoajie Prayoedhie ketika dihubungi dari Purwokerto, Sabtu.

Berdasarkan prakiraan dari BMKG diketahui bahwa potensi peningkatan curah hujan wilayah Kabupaten Banjarnegara masih dimungkinkan terjadi hingga bulan Mei 2022.

"Untuk itu kami mengajak masyarakat waspada terutama saat turun hujan deras dengan durasi yang lama karena dikhawatirkan dapat meningkatkan potensi bencana tanah longsor, hal ini perlu diperhatikan karena sebagian wilayah di Banjarnegara rawan longsor," katanya.

Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan BPBD Banjarnegara dalam rangka penyebarluasan informasi mengenai perkembangan cuaca terkini.

"BMKG Banjarnegara terus berkoordinasi dengan BPBD terkait dengan peringatan cuaca, harapannya masyarakat dapat meningkatkan kehati-hatian," katanya.

Dia juga mengingatkan masyarakat untuk menjauh dari bantaran sungai, wilayah rawan banjir, serta lereng yang rawan longsor pada saat terjadi hujan lebat dengan durasi yang lama.

Kendati demikian, dia meminta masyarakat untuk tidak perlu panik, namun perlu tetap meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan guna mendukung upaya pengurangan risiko bencana.

"Kewaspadaan diperlukan karena dikhawatirkan meningkatkan potensi bencana hidrometeorologi seperti longsor, banjir, penurunan tanah, pohon tumbang dan lain sebagainya," katanya.

Selain itu, kata dia, BMKG Banjarnegara juga kembali mengajak masyarakat untuk senantiasa berperan aktif dalam upaya pengurangan risiko bencana dengan mewujudkan budaya sadar bencana.

Salah satu caranya, kata dia, adalah dengan mau memahami potensi bencana yang ada di sekitarnya serta mengetahui jalur-jalur evakuasi bila suatu saat terjadi bencana.

"Selain itu, masyarakat juga dapat memulai perannya di lingkungan rumah masing-masing misalkan dengan melakukan pembersihan saluran air dari sampah-sampah yang dapat menghambat drainase. Dengan demikian diharapkan pada saat hujan tidak akan terjadi genangan karena adanya sumbatan di saluran air," katanya.

Dia menambahkan bahwa program mitigasi memerlukan peran serta semua pihak termasuk juga seluruh lapisan masyarakat yang ada di Banjarnegara.