BPS Mencatat 142.593 Penduduk Usia Kerja Di Kepri Terdampak COVID-19

SHARE

Pekerja perempuan tengah mengupas daging rajungan di Kampung Bugis, Tanjungpinang, Kepulauan Riau. (istimewa)


CARAPANDANG.COM – Kepala BPS Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Agus Sudibyo mengatakan bahwa pihaknya mencatat ada sebanyak 142.593 penduduk usia kerja yang terdampak pandemi COVID-19.

Dia menjelaskan penduduk usia kerja yang terdampak COVID-19 tersebut dikelompokkan menjadi empat komponen, yaitu pertama penganggur karena COVID-19, kedua bukan angkatan kerja (BAK) karena pandemi COVID-19, ketiga tidak bekerja karena pandemi COVID-19, dan keempat penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja.

"Kondisi ketiga dan keempat merupakan dampak pandemi COVID-19 yang dirasakan oleh mereka yang saat ini masih bekerja. sedangkan kondisi pertama dan kedua merupakan dampak pandemi COVID-19 bagi mereka yang berhenti bekerja," ungkap Agus di Tanjungpinang.

Agus merinci penduduk usia kerja terdampak COVI9-19 itu terdiri dari 26.405 orang pengangguran karena COVID-19, 8.190 orang bukan angkatan kerja (BAK) karena COVID-19, 9.216 orang sementara tidak bekerja karena COVID-19, dan 98.782 orang penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena COVID-19.

Dilihat dari jenis kelamin, katanya, penduduk usia kerja laki-laki yang terdampak COVID-19 sebanyak 78.720 orang atau lebih besar daripada perempuan sebanyak 63.873 orang.

Sementara itu, jika dilihat dari daerah tempat tinggal, penduduk usia kerja di perkotaan yang terdampak COVID-19 sebanyak 136.719 orang, sedangkan di perdesaan sebanyak 5.874 orang.

Lanjut dia, penduduk usia kerja merupakan semua orang yang berumur 15 tahun ke atas. Pada usia ini, mereka memiliki potensi untuk masuk ke angkatan kerja dan pasar kerja.

Penduduk usia kerja mengalami tren yang cenderung meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk di Kepri.

"Penduduk usia kerja Februari 2021 sebanyak 1.737.977 orang, naik sebanyak 57.873 orang dibandingkan Februari 2020 dan naik sebanyak 27.383 orang jika dibanding dengan Agustus 2020," ungkapnya.

Sebagian besar penduduk usia kerja, kata dia, merupakan angkatan kerja yaitu 66,39 persen atau 1.037.133 orang, sisanya termasuk bukan angkatan kerja.

Komposisi angkatan kerja pada Februari 2021 terdiri atas 1.037.133 orang penduduk yang bekerja dan 116.745 orang pengangguran. Apabila dibandingkan Februari 2020 yaitu terjadi peningkatan jumlah angkatan kerja sebanyak 24.377 orang.

Penduduk bekerja mengalami penurunan sebanyak 24.871 orang dan pengangguran meningkat sebanyak 49.248 orang.

Sementara itu apabila dibandingkan kondisi Agustus 2020, kondisi pandemi COVID-19 jumlah angkatan kerja meningkat sebanyak 20.102 orang. Penduduk bekerja naik sebanyak 20.533 orang dan pengangguran turun 431 orang.