Bupati Pohuwato Buka Seminar Menjaga Kerukunan Serta Toleransi Antar Umat Beragama

SHARE

Bupati Pohuwato Buka Seminar Menjaga Kerukunan Serta Toleransi Antar Umat Beragama


Liputan : Hamid Toliu

CARAPANDANG [POHUWATO] - Kerukunan umat beragama yang kita miliki sekarang ini adalah modal yang amat berharga bagi kelangsungan kehidupan kita sebagai bangsa. Kerukunan umat beragama yang kita miliki sekarang ini mungkin saja masih kita rasakan belum sempurna. Namun dengan segala suka dukanya kerukunan umat beragama di Indonesia dianggap sebagai yang terbaik dalam pengamatan masyarakat internasional. Bahkan Indonesia dinilai sebagai laboratorium kerukunan umat beragama. Demikian disampaikan Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga ketika membuka seminar sehari menjaga kerukunan serta toleransi antar umat beragama di kabupaten pohuwato, di hotel golden sri, marisa, Kamis, (25/08/2022).
Hadir pada kegiatan itu Sekretaris Eksekutif Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) Uni Konferens Indonesia Timur, Pdt. Ronald A. Rantung,M.MIN, Ketua Bamagnas Pohuwato, Pdt, Petrus Tamon, S.PAK.,M.Pd, Kepala Seksi Madrasah, Kemenag Pohuwato, Nursan Sadiki, S.Ag, Ketua DPD BKPRMI Pohuwato, Hendrik Wakiden, Ketua FKUB Pohuwato, Usman Polumuduyo,S.Hi.    
Lanjut bupati, tentu saja atas pujian-pujian itu kita harus tetap waspada dan mawas diri, karena kerukunan adalah sesuatu yang sangat dinamis dan dapat cepat berubah. Karena itu, kerukunan umat beragama harus selalu kita jaga dan pelihara. Kita harus bertekad untuk terus mempertahankan Negara Ksatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Kita harus bertekad pula untuk membangun masyarakat, bangsa dan negara agar menjadi bangsa yang maju dan modern. “Kegiatan seminar menjaga kerukunan serta toleransi antar umat beragama ini saya anggap penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, karena momentumnya yang tepat. Paling tidak ada 3 hal yang sedang dan akan dihadapi oleh bangsa yakni intoleransi, radikalisme, anti pancasila”,ungkap bupati.
Disisi lain jelas Bupati Saipul, menghadapi tantangan-tantangan tersebut, umat beragama terutama pemuka agama semakin ditantang dan dituntut kebersamaan dan kekompakan mereka dalam mengantisipasi, mencegah terjadinya ekses-ekses negatif yang dapat mengganggu kerukunan yang selama ini telah terbina. Kabupaten pohuwato memiliki beberapa desa yang telah berhasil mempraktekkan kerukunan umat beragama seperti Desa Londoun di Kecamatan Popayato Timur, Desa Banuroja di Kecamatan Randangan, Desa Karangetan di Kecamatan Dengilo. “Khusus desa banuroja telah menjadi model nasional dalam menerapkan kerukunan beragama di Indonesia, sehingga desa ini telah dicanangkan sebagai desa pancasila oleh berbagai institusi diantaranya UNG dan yang terbaru oleh Kodim 1313 Pohuwato yang baru saja diresmikan pada Rabu kemarin. Selanjutnya saya juga ingin mengingatkan bahwa tugas forum kerukunan umat beragama (FKUB) sebagai pengejawantahan peran pemuka agama di daerah, bukan saja memberikan rekomendasi pendirian rumah ibadah, melainkan lebih luas dari itu”,harap Bupati Saipul Mbuinga.####