Bupati Saipul Hadiri Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 H di Dengilo

SHARE

Kali kedua, Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga kembali menghadiri perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 Hijriah di Dusun Wobudu, Desa Padengo, Kecamatan Dengilo.


Laporan: Hamid Toliu

POHUWATO, CARAPANDANG.COM - Kali kedua, Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga kembali menghadiri perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 Hijriah di Dusun Wobudu, Desa Padengo, Kecamatan Dengilo. Perayaan maulid yang berlangsung di Masjid At-Taqwa Dusun Wobudu, Padengo itu dihadiri pula Anggota DPRD Pohuwato, Ismail Samarang, Camat Dengilo, Nakir Ismail, Hakimu Pohuwato, Wisno Pakaya yang juga pembawa hikmah maulid Nabi Muhammad SAW, Kamis, (28/9/2023). 

Dalam sambutannya, Bupati Saipul Mbuinga menjelaskan bahwa saat ini umat muslim tengah memperingati hari kelahiran baginda Nabi Muhammad SAW yang dari semalam sudah dilaksanakan secara nasional dan serentak dilaksanakan di semua masjid besar kecamatan dan masjid agung Pohuwato yang kemudin dilanjutkan dengan perayaan maulid di semua masjid yang ada di desa.

Lanjut Saipul, Maulid Nabi Muhammad SAW di Dusun Wobudu, Padengo adalah kali kedua dihadiri. “Saya merasa bangga bahwa dari komunitas desa ini khususnya Dusun Wobudu ada kegiatan yang sangat rutin dilaksanakan yaitu hadra. Alhamdulillah, hadra kali ini panitia bisa mendatangkan group hadra dari Bolaang Mongondow Selatan, serta Manado, tentu ini sungguh luar biasa," katanya.  

Dengan kegiatan ini, tentu pemerintah menyampaikan selamat kepada panitia yang terus menjaga kegiatan rutin suku Sangir Petta.

“Ya, atas nama pemerintah menyampaikan apresiasi yang besar terhadap pelaksanaan kegiatan ini. Alhamdulillah kami bisa bergabung bersama bapak ibu, dan saya merasa terharu, saya merasa gembira bapak ibu hadra dari luar daerah bisa hadir membaur dengan masyarakat yang ada di sini dan insyaallah kegiatan ini bisa memperekat hubungan kekeluargaan dan lebih khusus bisa menjaga silaturahmi antar sesama," ungkap Bupati Saipul.

Pada kesempatan itu, bupati menyaksikan rebana yang dimainkan oleh tiga kelompok suku Sangihe yakni dari Manado, Bolsel dan masyarakat lokal Dusun Wobudu. Diketahui, Maulid Nabi secara adat Sangir Petta adalah kegiatan setiap tahun dilaksanakan. Untuk tradisional sangir, zikir diawali dari pagi sampai sore. Zikirnya sama dengan Gorontalo, tapi untuk Sangir dikolaborasikan dengan rebana dan pelaksanaannya sehari full atau dari pagi sampai malam, namun tergantung dari pezikir bisa cepat menyelesaikannya.

Untuk walima di Sangir disebut sapo, dan sejak menetap di Gorontalo sejak tahun 60-an hingga saat ini maulid nabi secara adat Sangir Petta terus dipertahankan.

Di kesempatan itu juga, Bupati Saipul membantu mimbar masjid at-taqwa yang insyaallah dalam satu dan dua hari mimbar tersebut sudah bisa dimanfaatkan oleh jemaah masjid at-taqwa. Sebelumnya Saipul menyerahkan bantuan dari Baznas Pohuwato untuk masjid at-taqwa yang diterima oleh takmirul masjid.