Damkar Kota Bukittinggi Dan Karyawan RSUD Gelar Pelatihan Penanggulangan Kebakaran dan Penggunaan APAR

SHARE

Istimewa


Liputan : Melita Johan

CARAPANDANG [BUKITTINGGI] - Damkar (Dinas Pemadam Kebakaran) Kota Bukittiggi  dan Karyawan RSUD Kota Bukittinggi melaksakan Pelatihan Penanggulangan dan Penggunaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) belokasi di halaman RSUD kota Bukitinggi.

Damkar sebagai Narasumber memberikan materi penyelamatan bila terjadi kebakaran, pelatihan ini bersama seluruh Unit yang ada di RSUD, seperti Unit Pelayanan, Unit Keperawatan, Unit Gizi dan lain - lain.

Damkar sendiri dalam hal ini akan memberikan Edukasi bagaimana caranya untuk menjinakan api dengan menggunakan APAR. Hal inilah yang akan di sampaikan oleh pemateri nanti nya.

Seperti yang disampaikan oleh Ketua Diklat RSUD Susi Yanti. S.KM, MM disaat memberikan pelaporannya di acara Pembukaan. Susi Mengatakan,  adapun dasar kita laksanakan kegiatan ini adalah karena RSUD merupakan instansi yang sangat kompleks yang memiliki ruangan - ruangan yang lengkap semuanya, kesemuanya itu ada potensi tinggi yang menyebabkan bahaya kebakaran.

Susi menambahkan, bahwa Dengan adanya kewajiban kita untuk melaksanakan akreditasi pada tahun ini. maka oleh sebab itu, Kegiatan Pelatihan Penanggulangan Kebakaran dan penggunaan APAR ini merupakan salah satu poin penilaian untuk menghadapi Akreditasi nantinya.

"Adapun Poin - poin yang akan di nilai dalam akreditasi ini diantaranya, standar operasional Rumah Sakit, oleh sebab itu kegiatan ini merupakan salah satu elemen yang harus kita lengkapi dalam 4 Kelompok Pokja berdasarkan penilaian akreditasi nantinya," jelasnya.

Sementara itu Plt. Direktur RSUD dr. Silvia Anggraini, MM Menyampaikan, kami mengucapkan terima kasih atas kehadiran para pemateri dari Damkar Bukittingi dalam memberikan edukasi Penanggulangan Kebakaran dan Penggunaan Apar di RSUD ini.

"Perlu juga kami sampaikan kepada Damkar bahwa rumah sakit ini memiliki pegawai kontrak 202 orang, ASN sebanyak 88 orang, adapun untuk kunjungan pasien selama 24 jam dan 7 hari dalam seminggu rata - rata sebanyak 40 sampai 50 orang, diantaranya 15 sampai 27 orang Rawat Inap dan ada beberapa orang yang rawat jalan," jelas Silvia

"Pada intinya tujuan diadakan kegiatan pelatihan ini adalah untuk memberikan keselamatan kepada pasien dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat," pungkas Silvia.

Ditempat yang sama Kabid Pencegahan Bencana Kebakaran dari Damkar Bukittinggi Sekaligus sebagai Narasumber, Yopi Zulfikar ST. mengatakan, Kegiatan ini merupakan suatu hal yang positif dan sangat bermanfaat bagi RSUD dalam melayani Pasien dan masyarakat sekitar.

"Profesi seorang Pemadam kebakaran tidak akan jauh dari resiko yang sangat berbahaya, jadi kegiatan pelatihan ini kita lakukan guna bagaimana caranya nanti kita mengendalikan kebakaran tanpa mengandung resiko, seperti yang dijelaskan tadi yakni api ini kalau kecil menjadi kawan dan kalau besar menjadi lawan," Ujar Yopi.

Yopi menmbahkan, pada umumnya  saat terjadi kebakaran dan api mulai membesar yang diingat adalah petugas Damkar, tapi sebenarnya itu tidak menjamin suatu keadaan yang bisa diatasi.

"Kalau seandainya kita paham tentang proses pengendalian situasi bagaimana kebakaran terjadi dan bagaimana penyebabnya api mulai membesar itu bisa kita atasi, itulah yang kita sebut tentang manajemen sistem pemadam kebakaran," jelasnya.

"Apalagi kebakaran terjadi pada objek yang sangat vital yakni RSUD merupakan objek pelayanan masyarakat, tentu kita harus bisa mengatasi minimal mengetahui cara penanggulang sementara tentang Prosedur Manajemen diatas,"pungkas Yopi.###