Delapan Daerah Di NTT Alami Hari Tanpa Hujan Ektrem

SHARE

Arsip Foto. Sawah tadah hujan yang mengering saat hujan lama tidak turun di Desa Nunkurus, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (istimewa)


CARAPANDANG.COM – Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang menyatakan bahwa hari tanpa hujan dengan kategori ekstrem panjang terjadi di delapan daerah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menurut hasil pemantauan selama Dasarian III September 2021.

"Daerah-daerah dengan kategori ekstrem panjang ini memiliki hari tanpa hujan lebih dari 60 hari," kata Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang Rahmattulloh Adji di Kupang, Kamis (30/9/2021).

Menurut dia, hari tanpa hujan ekstrem panjang antara lain terjadi di sekitar Rendu, Kabupaten Nagekeo; sekitar Hadakewa di Kabupaten Lembata; sekitar Rambangaru dan Kamanggih di Kabupaten Sumba Timur; dan sekitar Busalangga di Kabupaten Rote Ndao.

Hari tanpa hujan ekstrem panjang juga terjadi di sekitar Dieko, Kabupaten Sabu Raijua​; sekitar Sulamu, Baumata, Oenlasi, dan Oenesu di Kabupaten Kupang; sekitar Fatubenao di Kabupaten Belu; serta sekitar Lasiana, Sukumana, Bakunase, Oepoi, Fatubena, dan Fatubesi di Kota Kupang.

Rahmattulloh mengatakan bahwa daerah-daerah yang mengalami hari tanpa hujan ekstrem panjang perlu mengantisipasi terjadinya kekeringan meteorologis, yang bisa menyebabkan kebakaran hutan atau lahan serta krisis air bersih.

Ia menjelaskan pula bahwa berdasarkan analisis curah hujan pada Dasarian III September 2021, wilayah NTT umumnya menghadapi curah hujan dengan kategori rendah (0-50 mili meter).

Selama kurun itu, menurut dia, curah hujan dengan kategori menengah (51-150 mili meter) hanya terjadi di sebagian Manggarai Barat, sebagian besar Manggarai, sebagian Manggarai Timur, serta sebagian kecil Ngada dan Ende.

Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang memprakirakan pada Dasarian I Oktober 2021 wilayah NTT umumnya berpeluang mendapat curah hujan lebih kecil dari 20 mili meter.