Dihadapan Delegasi Komisi XI DPR, Ketua Permira Moskow Perjuangkan Aspirasi Mahasiswa

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG.COM - Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Kota Moscow memanfaatkan kesempatanya bertemu dan diskusi langsung dengan Delegasi Komisi XI DPR RI. Pertemuan yang digelar di  Wisma Kedutaan Besar Republik Indonesia,  Moscow (3/12) menjadi ajang menyampaikan aspirasi.

Kuliah di luar negeri merupakan sebuah impian bagi anak bangsa. Bagaimana tidak? mendapat kesempatan menimba ilmu di negeri orang tidaklah mudah. Untuk bisa masuk di kampus yang mereka impian harus melewati proses seleksi yang sangat ketat dan persaingan yang kompetitif. Dan akan menjadi kebanggaan tersendiri bila bisa berkuliah di luar dengan beasiswa.

Pemerintah Federal Rusia memiliki program beasiswa untuk mahasiswa asing termasuk mahasiswa Indonesia sebanyak 15.000 mahasiswa. Program tersebut untuk untuk jenjang S1, S2  dan Spesialisasi. Sebelum menempuh pendidikan mahasiswa juga mengikuti program bahasa Rusia di Fakultas Persiapan selama 1 tahun secara gratis.

Sejak tahun 1995, Indonesia selalu mengirimkan mahasiswanya melalui program ini. Namun, bentuk program beasiwa ini hanya partial scholarship karena hanya meliputi pembiayaan kuliah saja. Selebihnya, seperti biaya hidup, asrama dan lainya, termasuk biaya asuransi dan penerbangan ditanggung sendiri oleh peserta.

Maka dari itu, mahasiswa yang mengikuti program tersebut  sangat membutuhkan tambahan beasiswa dari pihak lain termasuk pemerintah yang dalam ini diwakili oleh LPDP.

Di hadapan para delegasi Komisi XI DPR RI  Ketua Permira Moskow,  Ade Irma Elvira menyampaikan keresahan hati mahasiswa Indonesia. Menurutnya selama ini mahasiswa Indonesia mendapatkan beasiswa yang sangat minim.

“Kami disini mendapat beasiswa belajar, mulai dari bahasa persiapan hingga perkuliahan dan cash money tetapi tidak besar yaitu Rp 240.000,- jika dikonversikan ke rupiah sedangkan biaya hidup mencapai 300 $ sampai 500 $ perbulan. Tak sedikit dari kami yang mendapat beasiswa tambahan dari ibu dan bapak” jelas mahasiswa S3 di Russian State Agrarian University - Moscow Timiryazev Agricultural Academy (RSAU-MTAA) jurusan lingkungan, spesialisasi Ilmu biologi ini.

Maka itu, pada kesempatan ini Ade meminta agar mahasiswa Indonesia yang belajar di Rusia bisa mendapat  kembali beasiswa dari LPDB. Pasalnya, beasiswa yang saat ini dapatkan sangat minim untuk mencukupi hidup sehari-hari.

Menurutnya jika mereka mendapatkan kembali beasiswa sangat membantu. Dan bisa meringankan beban orang tua, sebab, mahasiswa yang mengikuti program beasiswa ini sebagian besar dari keluarga yang pas-pasan.

“Tahun 2014 lalu saya sempat mendapatkan beasiswa top up LPDP yaitu beasiswa yang bersifat kolektif. Beasiswa yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia melalui Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan dan bekerjasama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Moskow, Rusia. Tetapi beasiswa tersebut hanya bertahan hingga 2016 saja. Mulai dari 2017 hingga saat ini 2018 beasiswa tersebut sudah tidak ada lagi” jelasnya kepada Delegasi Komisi XI.

Pada kesempatan itu Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi menyampaikan apa yang tengah dirasakan mahasiswa Indonesia yang belajar di Rusia. Dihadapan delegasi Komisi XI DPR RI  dia menjelaskan bahwa mahasiswa Indonesia di sini benar-benar mengandalkan hidup dari beasiswa. Pasalnya disini mereka sangat sulit untuk bisa mendapatkan pekerjaan untuk bisa menutupi kebutuhan hidupnya.

“Mahasiswa Indonesia di sini pun tidak begitu banyak sekitar 468 orang. Mahasiswa disini tidak leluasa bekerja karena visa yang mereka miliki adalah visa pelajar bukan visa pekerja, belum lagi aturan pemerintah Rusia sangat ketat sehingga tugas mereka disini hanyalah belajar dan belajar saja” jelasnya saat pembukaan pertemuan ramah tamah tersebut.

Dalam penyampaian aspirasi mahasiswa Ade tak lupa memberikan proposal permohonan beasiswa mahasiswa Indonesia di Rusia sebagai oleh-oleh untuk Para Delegasi yang telah berkunjung ke Rusia dan bertemu para duta pendidikan disini. Sehingga ketika tiba di Indonesia delegasi bisa segera menindaklanjuti aspirasi mahasiswa.

Besar harapan mahasiswa Indonesia di Rusia agar Pemerintah Indonesia dapat memperhatikan kami yang sedang menimba ilmu disini. Dan nantinya kami siap kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi dan mengabdikan untuk negeri tercinta.

“Tak banyak yang kami minta dari bapak dan Ibu yang hadir disini kiranya mohon sampaikan pada Pemerintah Indonesia bahwa ada putera dan puteri bangsa yang berprestasi sedang berjuang mentut ilmu dan butuh perhatian khusus dari negeri tercinta. Kelak kami selesai akan kembali dan mengabdi,” tegas Ade sambil menyampaikan oleh-oleh berupa proposal kepada ketua delegasi Komisi XI.