CARAPANDANG.COM – Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) diperingati secara serentak di seluruh daerah di Indonesia pada 2 Mei mendatang. Rencananya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan menggelar nonton bareng, Semula film ‘Dilan 1990’ dan ‘Yowis Ben’ akan menjadi bagian dari film-film yang diputar di acara nonton bareng tersebut. Namun urung diputar karena kritikan dari berbagai pihak.
“Ada 37 film, salah satunya ya 'Dilan' dan 'Yo Wis Ben' itu. Tetapi karena banyak yang tidak setuju, kami batalkan yang 2 itu. Diganti dengan film ‘Kartini’,” ujar Mendikbud Muhadjir Effendy dalam acara silaturahmi dengan media di Hotel Pulau Dua, Senayan, Jakarta, Rabu (25/4/2018).
Mendikbud Muhadjir menjelaskan rencananya ada 37 film yang akan diputar dalam rangka memperingati Hardiknas. 37 film tersebut dipilih karena dinilai penuh dengan nilai Penguatan Pendidikan Karakter.
Sementara itu sebagai pengganti film ‘Dilan’ dan ‘Yowis Ben’ yakni film ‘Kartini’. Film ‘Kartini’ merupakan biopik dari tokoh emansipasi perempuan ini. Dalam kesempatan lainnya, Mendikbud Muhadjir Effendy memandang semangat Kartini melampaui zaman.
“Kartini bukan sekadar tokoh perempuan yang memperjuangkan emansipasi. Tapi, Kartini adalah ibu literasi Indonesia,” disampaikan Mendikbud Muhadjir Effendy saat pembukaan kegiatan Forum Taman Bacaan (TBM) di Serang, Banten, Sabtu (21/4/2018).
Menurut Muhadjir, kumpulan surat Kartini yang diabadikan dalam buku merangkum pemikiran dan semangat Kartini yang melampaui zamannya. Pemikiran dan semangat itu terus hidup hingga di era kini, dan penting untuk diteruskan kepada generasi berikutnya.
“Ada 37 film, salah satunya ya 'Dilan' dan 'Yo Wis Ben' itu. Tetapi karena banyak yang tidak setuju, kami batalkan yang 2 itu. Diganti dengan film ‘Kartini’,” ujar Mendikbud Muhadjir Effendy dalam acara silaturahmi dengan media di Hotel Pulau Dua, Senayan, Jakarta, Rabu (25/4/2018).
Mendikbud Muhadjir menjelaskan rencananya ada 37 film yang akan diputar dalam rangka memperingati Hardiknas. 37 film tersebut dipilih karena dinilai penuh dengan nilai Penguatan Pendidikan Karakter.
Sementara itu sebagai pengganti film ‘Dilan’ dan ‘Yowis Ben’ yakni film ‘Kartini’. Film ‘Kartini’ merupakan biopik dari tokoh emansipasi perempuan ini. Dalam kesempatan lainnya, Mendikbud Muhadjir Effendy memandang semangat Kartini melampaui zaman.
“Kartini bukan sekadar tokoh perempuan yang memperjuangkan emansipasi. Tapi, Kartini adalah ibu literasi Indonesia,” disampaikan Mendikbud Muhadjir Effendy saat pembukaan kegiatan Forum Taman Bacaan (TBM) di Serang, Banten, Sabtu (21/4/2018).
Menurut Muhadjir, kumpulan surat Kartini yang diabadikan dalam buku merangkum pemikiran dan semangat Kartini yang melampaui zamannya. Pemikiran dan semangat itu terus hidup hingga di era kini, dan penting untuk diteruskan kepada generasi berikutnya.
.jpg "Hindari Wabah HFMD dan DBD Dengan Jaga Kebersihan")
.jpg "Uji Publik Kemensos Tata Cara Usulan DTKS Musyawarah Desa")
.jpg "Red Spark Umumkan Perpanjang Kontrak Megawati")
.jpg "Philadelphia Paksa New York Knicks Mainkan Gim 6")
.jpg "Menteri Budi Arie: Microsoft Kembangkan AI dan Cloud di Indonesia")
