Dinas Pertanian Kudus Tak Temukan Hewan Kurban Berpenyakit

SHARE


CARAPANDANG - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, dalam melakukan pemantauan kesehatan hewan ternak saat penyembelihan hewan kurban di beberapa lokasi tidak menemukan adanya hewan kurban berpenyakit.

"Hari ini  Kamis (29/6) memang terdapat beberapa tempat yang dikunjungi tim pemantau kesehatan hewan kurban, hasilnya untuk sementara memang tidak ada temuan hewan ternak yang berpenyakit," kata Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Kudus Agus Setiawan di Kudus, Kamis.

Pengalaman sebelumnya, kata dia, temuan penyakit hewan kurban, yakni cacing hati.

Menurut dia,  serangan cacing hati tidak parah. Hati hewan kurban tersebut masih bisa dikonsumsi, terutama pada bagian yang tidak terserang cacing hati, sedangkan yang ada cacing hatinya harus dibuang.

Terkait dengan temuan hewan kurban mengidap penyakit yang membahayakan, kata dia, sejauh ini belum menemukan.

Pemeriksaan hewan kurban yang sudah disembelih, katanya, dijadwalkan hingga Sabtu (1/7) karena masih ada beberapa warga Kudus yang melakukan penyembelihan hewan kurban pada hari itu.

Pada hari ini (29/6), pihaknya menurunkan 11 petugas dengan lokasi pemeriksaan dilakukan pada tujuh lokasi penyembelihan.

Mayoritas lokasi yang didatangi, kata dia, merupakan masjid selain ada pula musala dan rumah potong hewan yang sebelumnya memang mengajukan surat permohonan untuk diperiksa.

"Kami mengimbau, panitia kurban yang mendapati hewan kurbannya dalam kondisi meragukan untuk dijadikan hewan kurban sebaiknya diperiksa kesehatannya terlebih dahulu dengan mengundang dokter hewan atau petugas dari Dinas Pertanian," ujarnya.

Hal itu, lanjut dia, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan mengingat daging hewan kurban tersebut juga dibagikan kepada masyarakat luas.

Dalam rangka memastikan hewan ternak yang dijual di Kudus dalam kondisi sehat, Dinas Pertanian dan Pangan Kudus juga melakukan pemantauan kesehatan hewan kurban di pasar hewan maupun pengepul hewan ternak.

Hasilnya, belum ditemukan adanya hewan ternak yang berpenyakit. Karena sebelumnya terjadi temuan kasus virus lumpy skin disease (LSD) atau penyakit kulit berbenjol maupun penyakit mulut dan kuku (PMK).