Dinas Pertanian Pohuwato Gelar Penguatan Kapasitas bagi Operator Desa Aplikasi Tapara

SHARE

Dalam rangka Rapat Koordinasi Tanaman Pangan Guna Penguatan Sistem Informasi Tanaman Pangan dan Holtikultura (TAPARA) serta Evaluasi Pemanfaatan Alsintan Pasca Panen TP Tahun 2023, maka Dinas Pertanian Kabupaten Pohuwato menggelar kegiatan Penguatan Kapas


Laporan: Hamid Toliu

POHUWATO, CARAPANDANG.COM - Dalam rangka Rapat Koordinasi Tanaman Pangan Guna Penguatan Sistem Informasi Tanaman Pangan dan Holtikultura (TAPARA) serta Evaluasi Pemanfaatan Alsintan Pasca Panen TP Tahun 2023, maka Dinas Pertanian Kabupaten Pohuwato menggelar kegiatan Penguatan Kapasitas bagi Operator Desa Aplikasi Tapara, Rabu (25/10/2023), bertempat di Aula Dinas PUPR Pohuwato.

Penguatan kapasitas ini dilaksanakan selama 2 hari, yakni mulai dari tanggal 25 hingga 26 Oktober 2023, dan diikuti oleh Operator Desa Aplikasi Tapara.

Kegiatan yang digelar oleh Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura ini dibuka langsung oleh Kepala Dinas Kamri Alwi, dihadiri Kabid TPH Irina, Kasie Holtikultura Hendrik Wakiden, Koordinator BPP, PPL, Reporter Data SP, serta Petugas Operator Desa Aplikasi Tapara.

"Jadi hari ini mereka kita beri penguatan khususnya operator Tapara aplikasi, kita sudah menggunakan pengusulan melalui sistem aplikasi Tapara, untuk kegiatan tahun anggaran 2024, karena yang mengusulkan nanti operator setiap desa sehingga diharapkan percepatan datanya akuntabel, dan jejaknya bisa kita telusuri", kata Kamri.

Selain itu, katanya, dari sisi efisiensi waktu, tenaga, ketepatan dalam program betul-betul pengusulan itu dari bawah. Jadi, lebih akurat, lebih akuntabel dan bisa lebih cepat, sehingga diberikan lagi pembekalan.

Karena, dari evaluasi tahun-tahun sebelumnya, diakui oleh mantan Kabag ULP Setda Pohuwato ini, masih ada beberapa pengusulan yang titik koordinatnya keliru.

"Kemudian ada beberapa nama yang mereka kalau seperti lahannya di desa yipilo tetapi alamat petaninya di wanggarasi barat, sehingga ini bikin kita bingung, jadi pendekatan kita disini adalah pendekatannya ke lahan bukan ke alamat rumah, meski yang bersangkutan warga wanggarasi barat tetapi ketika alamat lahannya di desa yipilo, maka pengusulannya nanti melalui desa yipilo", ujarnya.

"Untuk peserta kita undang seluruh operator, karena ini banyak sehingga kita baginya dua tahap. Jadi, dari Popayato Barat, Popayato, Popayato Timur, Lemito dan Wanggarasi. Tahap berikut, Randangan, Patilanggio, Duhiada'a, Buntulia, Marisa, Paguat dan Dengilo", lanjut Kamri.

Ditegaskannya, ke depan diharapkan Operator Aplikasi Tapara lebih semakin akurat dalam pelaksanaan program kegiatan dan lebih tepat sasaran, agar kemudian dalam hal melakukan monitoring akan lebih mudah, lebih gampang karena pendekatannya sudah menggunakan IT.