Dinkes dan BBPOM Diminta Sidak Pengusaha Parsel

SHARE

Ilustrasi


CARAPANDANG - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sulawesi Selatan meminta Dinas Kesehatan dan BBPOM rutin melakukan sidak ke pengusaha-pengusaha parsel guna menghindari adanya produk yang tidak memenuhi ketentuan (TMK).

Plt. Kepala YLKI Sulsel Ambo Masse di Makassar, Selasa, mengatakan bisnis parsel pada tahun ini berpotensi mengalami peningkatan setelah melandainya COVID-19, sehingga perlu pengawasan lebih dari pihak terkait agar produk dalam parsel tidak kadaluarsa atau tidak layak konsumsi.

"Harus lebih rutin (Dinkes/Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan) mengunjungi lokasi-lokasi pembuatan parsel agar tidak merugikan masyarakat," katanya.

Selain kunjungan rutin dari pihak terkait, pihaknya juga mengingatkan agar masyarakat selaku konsumen agar lebih teliti dan kritis saat ingin membeli parsel atau produk makanan lainnya.

Para konsumen harus berani bertanya langsung kepada penjual dan adanya jaminan dengan produknya. Termasuk melaporkan jika ada bahan makanan yang sudah TMK.

"Kita mengajak masyarakat untuk lebih kritis saat membeli. Untuk saat ini, kami memang belum menerima aduan khususnya parsel," ujarnya.

Dalam kesempatan ini pula, dirinya menyarankan agar masyarakat bisa membeli parsel dengan isi bukan bahan makanan, agar lebih terjamin dan tidak merugikan masyarakat.

"Paket parsel saat ini tidak hanya fokus dengan bahan-bahan makanan, namun sudah berkembang seperti alat-alat dapur keperluan rumah tangga. Intinya kami terus mengingatkan kepada para konsumen agar kritis sebelum membeli," katanya.