Dinkes Sulbar Gelar Pelatihan Tingkatkan Gizi Bayi dan Anak

SHARE

Ilustrasi


CARAPANDANG - Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menggelar pelatihan pemberian makanan yang baik kepada masyarakat untuk meningkatkan gizi bayi dan anak.

Kepala Dinas Kesehatan Sulbar, Drg Asran Masdi di Mamuju, Sabtu, mengatakan, upaya untuk mengembangkan gizi di Indonesia masih terdapat sejumlah masalah yang kompleks.

Ia mengatakan, selain masih menghadapi masalah kekurangan gizi, kelebihan gizi masyarakat juga masih menjadi persoalan yang harus ditangani dengan serius.

"Pemberian makan yang baik sejak lahir hingga usia dua tahun merupakan salah satu upaya mendasar untuk menjamin pencapaian kualitas tumbuh kembang sekaligus memenuhi hak," katanya.

Menurut dia, World Health Organization (WHO) dan United Nations Children’s Fund (UNICEF), menyatakan, lebih dari 50 persen kematian anak balita terkait dengan keadaan kurang gizi, dan dua per tiga diantara kematian tersebut terkait dengan praktik pemberian makan yang kurang tepat pada bayi dan anak.

Kemudian tidak dilakukan inisiasi menyusui dini dalam satu jam pertama setelah lahir, dan pemberian makanan pengganti air susu ibu (MP-ASI) yang terlalu cepat atau terlambat diberikan.

"Keadaan ini akan membuat daya tahan tubuh lemah, sering sakit dan gagal tumbuh," katanya.

Oleh karena itu, upaya mengatasi masalah kekurangan gizi pada bayi dan anak balita melalui pemberian makanan bayi dan anak yang baik dan benar, menjadi agenda penting demi menyelamatkan generasi masa depan.

Sehingga lanjutnya, Dinkes Sulbar menggelar pelatihan pengerukan makan untuk meningkatkan bayi dan anak.

"Pelatihan sangat diperlukan agar peserta mampu menjadi Konselor Konseling Pemberian Makanan Bayi dan Anak yang memiliki kompetensi sesuai dengan kaidah kediklatan.

Ia berharap, pelatihan ini dapat pula dilaksanakan di kabupaten lain di wilayah Provinsi Sulbar untuk meningkatkan gizi masyarakat.