Dolar dan Euro Bergerak Mendatar, setelah ECB Tidak Lebih "Hawkish"

SHARE

istimewa


CARAPANDANG.COM - Dolar AS menguat dan euro melemah dalam perdagangan sideways atau mendatar pada akhir transaksi Selasa (Rabu pagi WIB), sehari setelah Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Christine Lagarde menekan ekspektasi kenaikan suku bunga agresif yang telah menakuti pasar obligasi.

Nada yang lebih hawkish dari ECB dan Federal Reserve pekan lalu membuat pasar lengah dan mengirim imbal hasil obligasi melonjak di zona euro dan AS karena antisipasi suku bunga bisa naik lebih cepat dan lebih tinggi dari yang diperkirakan sebelumnya.

Mata uang secara luas diperdagangkan sedikit berubah karena pasar menunggu data harga konsumen AS pada Kamis (10/2/2022). Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan IHK (indeks harga konsumen) tahun-ke-tahun di Januari adalah 7,3 persen.

Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya naik 0,2 persen, dengan euro turun 0,21 persen menjadi 1,1418 dolar.

Ekspektasi kenaikan suku bunga secara bersamaan telah menyebabkan beberapa respons pasar yang kacau balau tidak sepenuhnya terwujud dalam aksi harga, kata John Kicklighter, kepala strategi di DailyFX.

"Itu pasti harus kembali ke rasa normal," kata Kicklighter, menyatakan gagasan hingga tujuh kenaikan suku bunga Fed tahun ini terlalu agresif dan tidak mungkin terjadi.

"Akhirnya pasar harus mundur dari ekspektasi ekstrem mereka dan mungkin itulah yang akan menyelesaikan beberapa dorongan dan volatilitas ini," katanya.

Imbal hasil obligasi 10-tahun AS mencapai 1,97 persen pada Selasa (8/2/2022), tertinggi sejak November 2019 dan melonjak dari sekitar 1,73 persen dua minggu lalu.
 

Halaman : 1