Dolar Naik 0,60 Persen Efek Indeks Manufaktur AS Naik

SHARE

istimewa


CARAPANDANG - Dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), karena indeks manufaktur AS naik pada Agustus dan setelah laporan pekerjaan Agustus menunjukkan pasar tenaga kerja masih kuat, meskipun ada tanda-tanda perlambatan.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,60 persen menjadi 104,2294 pada akhir perdagangan.

Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur yang dirilis oleh Institute for Supply Management (ISM) pada Jumat (1/9/2023) berada di 47,6 untuk Agustus setelah mencatat angka 46,4 pada Juli. Angka di bawah 50 menunjukkan kontraksi.

“Sektor manufaktur AS menyusut lagi, namun kenaikan PMI menunjukkan tingkat kontraksi yang lebih lambat,” kata Timothy Fiore, ketua Komite Survei Bisnis Manufaktur ISM. "Pembacaan indeks komposit Agustus mencerminkan perusahaan mengelola produksi dengan tepat seiring berlanjutnya penurunan pesanan, namun kenaikan dari bulan ke bulan merupakan tanda perbaikan."

Indeks dolar AS menguat setelah rilis laporan PMI manufaktur ISM yang lebih baik dari perkiraan, membalikkan penurunan sebelumnya menyusul laporan pekerjaan yang beragam pada Agustus.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS bergerak lebih tinggi setelah laporan tersebut, memberikan dukungan tambahan terhadap mata uang Amerika.

Departemen Tenaga Kerja pada Jumat (1/9/2023) melaporkan bahwa penggajian non-pertanian AS meningkat sebesar 187.000 pekerjaan pada bulan lalu. Angka untuk Juli direvisi lebih rendah untuk menunjukkan penambahan pekerjaan sebesar 157.000 dibandingkan dengan 187.000 yang dilaporkan sebelumnya.

Tingkat pengangguran naik menjadi 3,8 persen, di atas ekspektasi 3,5 persen. Penghasilan rata-rata per jam naik 4,3 persen untuk tahun ini, di bawah ekspektasi kenaikan 4,4 persen.

“Laporan ketenagakerjaan hari ini memberikan investor yang terbaik dari kedua dunia. Pasar tenaga kerja melemah cukup untuk menahan The Fed sementara cukup kuat untuk mencegah resesi ekonomi," kata Michael Arone, kepala strategi investasi di State Street Global Advisors di Boston.

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,0779 dolar AS dari 1,0846 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2593 dolar AS dari 1,2665 dolar AS.

Dolar AS dibeli 146,1410 yen Jepang, lebih tinggi dari 145,4070 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,8853 franc Swiss dari 0,8830 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3600 dolar Kanada dari 1,3514 dolar Kanada. Dolar AS naik menjadi 11,0397 krona Swedia dari 10,9402 krona Swedia. dilansir antaranews.com