Dorong Demokrasi Lebih Baik, PDIP Ajukan Syarat Proporsional Tertutup

SHARE

Sekjen PDIP ,  Hasto Kristiyanto.


CARAPANDANG.COM -  Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa partainya akan menggulirkan ide untuk mengubah sistem pemilihan legislatif pada revisi UU Pemilu. Ide yang dimaksud adalah dengan menggunakan sistem proporsional tertutup.

Hasto menjelaskan bahwa PDI Perjuangan sepakat untuk pemilihan presiden dan DPD RI bisa dipilih langsung. Namun untuk DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota, caleg terpilih ditentukan oleh partai.

"Sehingga, partai mencalonkan (legislatif) berdasarkan ideologisnya," ujar Hasto dalam diskusi daring, Sabtu (23/1). 

Untuk diketahui, sistem proporsional terbuka memberikan kebebasan kepada pemilih untuk mencoblos partai atau calon legislatif. Sedangkan sistem proporsional tertutup, pemilih cukup mencoblos partai. 

Hasto mengatakan dengan sistem proporsional terbuka kader-keder terbaik PDIP tidak terpilih. "PDIP memiliki kader-kader hebat. Karena menggunakan sistem proporsional terbuka, justru tidak terpilih," ujarnya.

Selain itu, Hasto menambahkan dengan pencoblosan terbuka justru menimbulkan politik dengan biaya mahal. Sebab, tiap caleg berlomba dengan sumber dayanya meraih simpati masyarakat. Tak mengherankan, apabila dominasi pengusaha mewarnai wajah demokrasi saat ini.

"Kami punya orang hebat dalam hal legislasi, namun karena politik liberal, justru tak terpilih," katanya.

Padahal, setiap partai telah memiliki mekanisme dalam merekrut kader maupun calon legislatif. Termasuk PDI Perjuangan yang memiliki rekruitmen bersifat terbuka. Misalnya, berasal dari organisasi dengan ideologis yang tidak terlarang. "Sistem proporsional tertutup kami terus dorong untuk memastikan sistem demokrasi kita lebih baik," katanya.