Dosen Muda Psikologi UHAMKA Gelar Penguatan Ideologi Muhammadiyah untuk Guru, Karyawan UBS dan PCM di Jonggol

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG - Dalam rangka menguatkan pemahaman ideologi Muhammadiyah,  Dosen Psikologi UHAMKA memberikan atau menanamkan pemahaman ideologi Muhammadiyah melalui pelatihan pada karyawan dan guru di sekolah Uhamaka Boarding School (UBS) dan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Jonggol yang dilakukan secara luring di Aula UBS Jonggol pada Minggu (6/2) lalu. 

Hadir sebagai narasumber pada kegiatan tersebut adalah Dosen Psikologi UHAMKA Bahrudin, M.Psi dan Ilham Mundzir, M.Ag. 

Dalam pembukaan kegiatan ini,  Plt UBS Ustadz Azmi, S.Pd selaku Kepala Sekolah UBS Sain-Tek sepenuhnya mendukung atas terselenggaranya kegiatan yang dilakukan oleh dosen-dosen Muda Psikologi Uhamka yang berinisiatif melaksanakan kegiatan ini sebagai wujud kepedulian terhadap  keberlangsungan dakwah persyarikatan Muhammadiyah melalui amal usaha yang ada.

“Saya mengucapkan terima kasih banyak atas apa yang telah dilakukan oleh dosen-dosen psikologi Uhamka yang hadir di sisni sebagai bentuk kepedulian dan rasa cintanya terhadap Muhammadiyah, karena ini juga merupakan sekolah baru yang butuh sentuhan dan pembinaan ideologi seperti ini, agar dapat menambah semangat dalam membangun amal usaha ini untuk mencetak generasi-generasi unggul harapan bangsa dan agama,” katanya. 

Sementara itu, dalam pemaparan materinya Bahrudin, M.Psi  mengatakan bahwa di dalam amal usaha Muhammadiyah lebih khususnya di sekolah UBS ini ideologi Muhammadiyah menjadi sesuatu hal yang sangat mendasar untuk membangun amal usaha ini. Amal usaha Muhammadiyah harus dibangun dengan fondasi idiologi Muhammadiyah yang kuat sebagaimana pesan KH. Ahmad Dahlan  “aku titipkan Muhammadiyah ini kepadamu sekalian dengan penuh harapan agar engkau sekalian mau memelihara dan menjaga Muhammadiyah itu dengan sepenuh hati agar muhammadiyah bisa terus berkembang”. 

Burhan melanjutkan,  dari apa yang dipesankan oleh pendiri Muhammadiyah tersebut menjadi pegangan bagi kita semua dalam menjalankan aktifvitas kita sebagai warga persyarikatan dalam membangun Muhammadiyah melalui amal usaha ini (UBS-red).

Selanjutnya, dia mengatakan para kader Muhammadiyah yang ada di UBS dan sekitarnya ini harus memberikan warna dan jati diri sebagai seorang kader Persyarikatan yang memiliki inovasi, skill dan knowledge agar mampu menjawab tantangan-tantangan kedepannya. Sehingga hal demikin juga bisa ditularkan kepada peserta didik.

"Perkembangan informasi dan teknologi (4.0) saat ini begitu cepat dan  harus di ikuti oleh masyarakat yang ada. Pengembangannya sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Seperti yang kita ketahui bahwa di era serba modern seperti saat ini, peran teknologi informasi tentunya sangat berpengaruh terlebih dalam dunia pendidikan dan dunia kerja," ujarnya. 

Maka dari itu , katanya sebagai kader persyarikatan harus memiliki kemampuan untuk membangun amal usaha ini.

"Dari apa yang disampaikan tadi kader tidak hanya ditutut memiliki fondasi idiologi yang kuat tetapi juga harus memiliki kemampuan untuk mejawab tantangan-tantangan saat ini," imbuhnya.

Sementara itu, anggota Pelaksana Pelatihan Penguatan Ideologi Muhammadiyah, Ilham menyampaikan bahwa sebagai kader persyarikatan harus peka dan teliti dalam melaksanakan ajaran agama, karena terkadang bertautan dengan tradisi sehingga tradisi dianggap sebagai bagian dari ajaran agama.

Maka dari itu perlu banyak mengkaji sehingga selaras dengan yang dipahami oleh Muhammadiyah sebagaimana yang diajarkan oleh Al-qur’an dan sunah nabi Muhammad SAW”.