DPD APKASINDO Gelar Aksi Suarakan Keluhan Petani Tentang Harga TBS Sawit Anjlok

SHARE

Aksi Petani Sawit di Halaman Pemkab Lahat


Liputan : Soufie Retorika

CARAPANDANG [LAHAT] - Aksi yang dilakukan oleh Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (DPD APKASINDO) Lahat di halaman Pemkab Lahat, Selasa (17/5/2022) diterima pihak Pemkab Lahat melalui Sekda Chandra SH dan Kadis Perkebunan Vivi Anggraeni SSTP. Dari Polres Lahat di lapangan Kabag Ops Kompol Dedy Suhendri SSos ikut mengamankan aksi yang berjalan damai. 
DPD Apkasindo melalui ketua DPD yakni Suwandi mengungkapkan keresahan Petani Sawit Lahat yang ada di Kecamatan Lahat, Kikim Area, dan sekitarnya akibat larangan ekspor CPO gdan anjloknya harga.
"Harga tandan buah segar (TBS) hari ini tinggal Rp 1.200/kg, dari harga Rp 4.000 lebih. Dari sebelum April harga mulai merosot dan meresahkan," ungkapnya.

Adapun Tuntutan aksi, meminta Bupati Lahat untuk mengambil kebijakan terhadap turunnya harga TBS Sawit di Kabupaten Lahat, segera disampaikan pada Presiden Joko Widodo.
Para perwakilan petani sawit ini berterima kasih diterima dan diskusi bersama pihak terkait. Sehubungan dengan permasalahan anjloknya harga TBS kelapa sawit maka Pemkab Lahat akan melakukan langkah-langkah, membuat surat permohonan ke Presiden RI untuk mencabut larangan sementara ekspor Minyak Mentah (CPO). Membentuk Tim Inspeksi Mendadak (SIDAK) ke Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di seluruh wilayah Kab. Lahat. Membuat surat kepada Pabrik Kelapa Sawit (PKS) untuk tetap menerima dan membeli TBS dari petani sesuau harga standar yang ditetapkan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel. Sesuai Pergub No. 20 Tahun 2020 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan harga pembelian TBS sawit produksi pekebun disarankan petani swadaya atau KUD untuk segera dimitrakan dengan PKS. Mengundang pimpinan PKS dan perwakilan petani untuk dialog dengan bapak Bupati. Berkaitan dengan distribusi minyak goreng dan pabrik minyak goreng diserahkan ke Dinas Perindustrian dan  Perdagangan atau Dinas Koperasi Lahat.