DPR Ingatkan Impor Beras Saat Panen Raya Akan Membunuh Petani

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG.COM – Kebijakan impor beras akan membunuh petani dalam negeri. Sebab, impor dilakukan saat para petani sedang panen raya.

“Kebijakan Pemeirntah Jokowi jelas membunuh petani dalam negeri,” ujar Anggota komisi VI DPR  Abdul Wachid kepada awak media di Jakarta, Kamis (15/2).

Politisi Partai Gerindra ini mengingatkan kebijakan pemerintah jelas-jelas akan berdampak negatif terhadap keberlangsungan para petani lokal ke depan.

“Petani padi akan bersikap apriori terhadap Presiden Jokowi," tegasnya.

Abdul memandang pemerintah tidak peduli dengan nasib para petani  lokal yang sangat bergantung dari keuntungan dari hasil panennya. Jika mereka tidak mendapat keuntungan dari apa yang selama ini mereka upayakan, bagaimana mereka akan bertahan menjadi petani beras.

“Impor yang membanjiri saat penen akan menjatuhkan harga petani lokal. Bagaimana mereka bisa bertahan. Mereka panen malah diserbu beras impor,” ujarnya.

Lebih lanjut, dia merasa heran dengan kedatangan beras impor di sejumlah pelabuhan. Pasalnya, pelabuhan-pelabuhan yang akan kedatangan beras impor masuk ke dalam wilayah yang sedang surplus beras.

"Distribusi beras impor ke luar Jawa yang tidak sentra padi, tetap tidak bisa diterima. Sebab, kondisi sekarang telah mulai panen raya, khususnya Jawa. Surplus beras di Jawa akan mengalir ke luar Jawa, ini yang aku katakan tetap tidak bisa," jelasnya.

Sebelumnya Sekertaris Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Siti Kuwati mengungkapkan, beras impor akan didatangkan secara bertahap dan di beberapa pelabuhan. Pada tahap pertama beras impor akan mendarat di Pelabuhan Tanjung Priok sebanyak 41ribu ton.

Sementara itu, 10 ribu ton mendarat melalui pelabuhan Tenau NTT. Dan 6 ribu ton mendarat di pelabuhan Merak.

“Total jumlah impor beras sebanyak 281ribub ton," jelasnya.

Lebih lanjut dia mengatakan beras impor selanjut akan didatangkan secara bertahap disejumlah pelabuhan lainnya secara bertahap hingga akhir Februari. Dan beras impor itu akan mendarat disejumlah pelabuhan, antara lain Panjang Lampung, Tanjung Perak, Teluk Bayur, Belawan, Tanjungwangi dan Benoa Bali.