"Dragon Ball Super: Super Hero", Animasi Seru Pemantik Nostalgia

SHARE

istimewa


CARAPANDANG.COM - Bagi mereka yang merasa jadi bagian Generasi 90-an di mana hari Minggu menjadi kenangan indah karena bisa menonton deretan judul kartun sepuasnya di televisi, "Dragon Ball" pasti tak lepas dari ingatan.

Kisah Goku mengumpulkan tujuh bola naga untuk mengabulkan permintaan menjadi cerita yang mungkin familier bagi orang-orang yang tumbuh besar di era televisi berjaya.
 
Seiring berjalannya waktu, kisah "Dragon Ball" terus berkembang dan bertahan selama beberapa dekade. Diangkat dari manga alias komik Jepang keluaran 1984-1995 karya Akira Toriyama, pencinta Dragon Ball dimanjakan dengan film baru berjudul "Dragon Ball Super: Super Hero" hampir empat dekade sejak komiknya pertama kali terbit. Toriyama punya andil besar dalam film animasi ini. Dia turun langsung sebagai penulis skenario.



Anda yang rindu dengan Goku bisa tetap melihat sosoknya di film ini, namun porsinya tidak terlalu besar karena fokus "Dragon Ball Super: Super Hero" kini menyoroti putra Goku, Gohan, serta Piccolo yang gemas karena Gohan tak lagi mengasah kemampuannya bertarung.

Mengingat dunia yang adem ayem saja, Gohan yang sibuk jadi peneliti kini sedang asyik mendekam di kamar untuk bekerja memuaskan hasratnya untuk menguak fakta-fakta ilmiah. Putri Gohan, Pan, yang berguru kepada Piccolo juga tak pernah melihat betapa hebatnya sang ayah saat bertarung.

Ancaman mendadak datang lewat Tentara Pita Merah baru yang kembali melalui generasi penerus, menghadirkan duo android Gamma 1 dan Gamma 2 yang menjuluki dirinya "Super Heroes".

Maklum, sang pembuat android adalah penggemar berat pahlawan super dan memang terobsesi untuk membuat android jagoan yang bisa mengalahkan penjahat, meski dia juga sebetulnya tak sadar sedang berada di sisi yang salah.

Halaman : 1