Dua Wamen Jadi Menteri, Kapan Jokowi Lantik 9 Wakil Menteri Yang Kosong?

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG.COM - Presiden Joko Widodo telah memilih enam menteri baru di Kabinet Indonesia Maju dan akan dilantik Rabu (23/12). Lalu, kapan Jokowi melantik wakil menteri (wamen) untuk beberapa pos kementerian?. 

Informasi yang dihimpun, Jokowi dijadwalkan memanggil wamen pada besok hari. Apakah langsung dilantik atau tidak.

Seperti diketahui, dari enam menteri baru yang dipilih, dua di antaranya, sebelumnya menjabat wamen. Mereka adalah Budi Sadikin (Wamen BUMN) dan Sakti Wahyu Trenggono (Wamen Pertahanan). Otomatis dua jabatan wamen tersebut kosong. Ada 7 kementerian yang sudah diatur posisi wakil menteri, tetapi belum ada yang mengisi kursi tersebut, di antaranya:

1. Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Perpres Nomor 72 Tahun 2019)
2. Wakil Menteri Riset dan Teknologi (Perpres Nomor 73 Tahun 2019)
3. Wakil Kepala Staf Kepresidenan (Perpres Nomor 83 Tahun 2019)
4. Wakil Sekretaris Kabinet (Perpres Nomor 55 Tahun 2020)
5. Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Perpres Nomor 95 Tahun 2020)
6. Wakil Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Perpres Nomor 96 Tahun 2020)
7. Wakil Menteri Perindustrian (Perpres Nomor 107 Tahun 2020).

Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin berpendapat Partai Bulan Bintang (PBB) berpeluang masuk kabinet pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.

“PBB kan ada sosok besar, Prof Yusril Ihza Mahendra. Tapi tentu tidak relevan untuk menempatkan Bang Yusril di posisi wamen, apalagi dia sempat jadi Menteri Sekretaris Negara. Bisa dialihkan juga jabatan wamen ke Bang Afriansyah Noor (Sekjen PBB, red),” katanya.

Menurut Ujang, kader partai Islam seperti PBB layak untuk menjadi tim kabinet, karena disampaing manfaat profesionalnya, juga untuk menjaga gawang dan mengawal isu-isu keummatan yang lemah di pemerintahan saat ini.

“PBB bisa menjadi kekuatan signifikan dan salah satu penentu arah kekuatan politik bangsa. PBB akan menjadi kekuatan politik Islam moderat yang mengedepankan nilai-nilai kejuangan dan kebangsaan,” ujarnya.