Edukasi Politik untuk Komunitas Kreatif Jelang Pemilu 2024

SHARE

istimewa


CARAPANDANG - Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI), melalui program Muda Memilih berkolaborasi dengan Komunitas SPK (Sketsa Pulang Kerja) menggelar Exclusive Talkshow yang bertema Art in Democracy untuk menyambut semarak Pemilu 2024. Talkshow ini digelar di Bilik Komunitas Kreatif, Galeri Nasional Indonesia, Gambir, Jakarta pada 9-23 Desember 2023.  

Dunia seni merupakan wadah untuk anak muda bisa menyalurkan ekspresinya, dan dalam kesempatan ini bisa menjadi wahana edukasi kepada anak muda. Isu pemilu di tahun politik perlu direspon oleh pemilih muda karena suara anak muda 'penting'.

Bertema W(arga) In Progress: Youth Voices Matter, talkshow ini mengajak para pemuda khususnya seniman berdiskusi untuk memantik pikiran anak muda tentang kesesuaian ekosistem kreatif atau social values dunia seni yang diharapkan seniman, dan juga bagaimana para pemuda sebagai pegiat seni atau kreatif bisa berpengaruh dan dipengaruhi isu politik.

Event dan Creative Director Lutfhi Goya menyampaikan kegiatan pajang karya work in progress disupport Kemenpora dan beberapa sponsor lainnya. Kegiatan hari ini diikuti puluhan anak muda yang tergabung dalam komunitas kreatif. 

"Kita membuat kolaborasi dengan Kemenpora seperti pajang karya exclusive exhibition Warga In Progress yaitu satu board dimana anak-anak muda dapat mengekspresikan hal-hal yang mereka ekspektasikan dari  negara serta harapan mereka untuk masa depan Indonesia," kata Luthfi, di Galeri Nasional Indonesia, Gambir, Jakarta, Minggu (17/12).

Menjelang Pemilu 2024, generasi muda berusia 22-30 tahun akan mendominasi pemilih secara nasional, dengan porsi 56%, atau sekitar 114 juta. Hal ini menandakan bahwa suara anak muda menjadi penting karena satu suara memegang peranan besar dalam penentuan arah kebijakan pada 5 tahun yang akan datang. 

Dari komposisi pemilih, sebagian besar merupakan masuk dalam kategori pemilih pemula, dimana mereka memiliki hak suara dan berkesempatan untuk memberikan suaranya dalam pemilu di 2024 untuk pertama kalinya. Sehingga dalam persiapan menuju pemilu, edukasi kepada pemilih pemula ini menjadi hal yang krusial agar tidak salah menentukan pilihan dalam pemilu.

"Untuk hari ini yakni exclusive talkshow yang membicarakan bahwa komunitas kreatif ini memiliki kekuatan untuk nge influence masa depan Indonesia akan seperti apa. Dan kita harus lebih aware terhadap politik jelang Pemilu 2024, serta bersama pemerintah untuk membenahi ekosistem kreatif yang lebih baik," tambah Luthfi.

Talkshow ini menghadirkan beberapa narasumber seperti, Direktur Eksekutif Warga Muda Bilal Sukarno, Perwakilan dari Serikat Pekerja Media dan Industri Kreatif untuk Demokrasi Ikhsan Raharjo dan Creative Director dari Makna Creative Alexander Averil.

"Teman-teman kita sebagai anak muda angka jumlah kita selalu dihitung tapi kadang-kadang kita tidak punya 'ruang' yang strategis dalam politik. Pesan saya mari kita rebut 'ruang-ruang' itu. Banyak hal sederhana yang bisa kita lakukan seperti Bima dan Pandawara," kata Bilal.

"Untuk itu untuk 2024 kita rebut 'ruang' itu kita tunjukkan pemuda hari ini tidak hanya sebuah angka tapi sebuah komoditas yang penting dalam politik. Kita bukan subjek politik melainkan pelaku utama politik itu sendiri. Kita jadikan politik lebih bermakna," pesannya. dilansir kemenpora.go.id