Elon Musk, Starlink, Ukraina, dan Rusia

SHARE

Selama pemadaman konektivitas, para pejabat Ukraina memohon kepada pengusaha eksentrik tersebut untuk mengaktifkan kembali jaringan tersebut, namun permintaan tersebut ditolak.


CARAPANDANG - Elon Musk memutuskan untuk mematikan jaringan Starlink di Ukraina tahun lalu. Padahal saat itu, pemerintah Ukraina tengah membutuhkan jaringan Starlink untuk mengirim rudal ke kapal perang Rusia. Dilansir dari Al Arabiya, pada saat itu kapal perang Rusia telah mendekat ke pelabuhan Sevastopol.

Militer Ukraina telah mengetahui manuver tersebut dan berusaha memberi serangan diam-diam. Mereka kemudian secara diam-diam mendekati kapal perang Rusia dengan kapal selam yang membawa rudal. Sebab rudal hanya bisa diaktifkan dengan menggunakan jaringan Starlink milik Musk. 

Jaringan ini dibuat sekutu untuk Ukraina yang krisis jaringan setelah jaringan mereka diputus Rusia. Akan tetapi saat hendak meluncurkan rudal, Elon Musk malah meminta teknisinya untuk mematikan jaringan di wilayah Ukraina tersebut. Padahal andai mendapat cukup jaringan, Ukraina kemungkinan akan menang besar melawan Rusia yang tidak siap dengan serangan balasan.

Di Twitter, Elon Musk mengungkapkan alasannya untuk mematikan jaringan internet di Ukraina pada tahun 2022 lalu itu. Selain mencegah perang besar terjadi, Elon Musk tak mau Starlink terlibat dalam perang besar yang sudah berlangsung lebih dari setahun ini.

“Tujuannya jelas adalah untuk menenggelamkan sebagian besar armada Rusia yang sedang berlabuh,” tulis Musk.

“Jika saya menyetujui permintaan mereka, maka SpaceX akan secara eksplisit terlibat dalam tindakan besar perang dan eskalasi konflik," tambahnya.

Selama pemadaman konektivitas, para pejabat Ukraina memohon kepada pengusaha eksentrik tersebut untuk mengaktifkan kembali jaringan tersebut, namun permintaan tersebut ditolak.

Hal ini lantas membuat beberapa pejabat Ukraina marah dengan Elon.