Emas Menguat 17,6 Dolar Ditopang Pelemahan "Greenback" dan Imbal Hasil

SHARE

istimewa


CARAPANDANG.COM - Emas menguat pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), memperpanjang kenaikan untuk hari keempat berturut-turut, ditopang oleh berlanjutnya pelemahan dolar dan penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, terangkat 17,60 dolar AS atau 0,95 persen, menjadi ditutup pada 1,865,40 dolar AS per ounce.

Emas berjangka terdongkrak 5,7 dolar AS atau 0,31 persen menjadi 1.847,80 dolar AS pada Senin (23.5/2022), setelah menguat 0,9 dolar AS atau 0,05 persen menjadi 1.842,10 dolar AS pada Jumat (20/5/2022), dan melonjak 25,3 dolar AS atau 1,39 persen menjadi 1.841,20 dolar AS pada Kamis (19/5/2022).

Di awal sesi, emas berjangka sempat mencapai 1.868,80 dolar, tertinggi dalam dua minggu. Terlebih lagi, emas Juni telah berhasil bertahan di zona hijau untuk sesi keempat berturut-turut, terpanjang sejak kemenangan beruntun lima hari antara 7 dan 13 April.

Indeks dolar, musuh emas, tergelincir dari tertinggi 20 tahun di atas 105 pada awal Mei menjadi sedikit di atas 101 pada Selasa (24/5/2022), mencatat penurunan lebih dari tiga persen.

Imbal hasil acuan obligasi pemerintah AS 10-tahun juga telah jatuh, turun hampir 3,7 persen hanya pada Selasa (24/5/2022) saja dan menuju kerugian minggu ketiga berturut-turut.

Data ekonomi yang dirilis pada hari yang sama juga mendukung emas. Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa penjualan rumah baru AS turun 16,6 persen ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman di 591.000 pada April, tingkat terendah sejak April 2020. Penurunan itu jauh lebih buruk daripada yang diproyeksikan para analis.
 

Halaman : 1