Erdogan Sikapi Konflik Rusia-Ukriana Secara Adil dan Seimbang

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG - Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan pada Sabtu (8/7) menyatakan bahwa negaranya telah mengambil "sikap yang adil dan seimbang" dalam konflik Rusia-Ukraina dan terus memperkuat hubungan dengan kedua negara tersebut.

"Di saat kami memperkuat hubungan dengan Ukraina, kami tidak membiarkan hubungan kami dengan Federasi Rusia memburuk," kata Erdogan dalam sebuah rapat umum di Provinsi Bayburt, Turkiye timur, setelah pertemuannya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang sedang berkunjung pada Jumat (7/7).

"Rencananya kami juga akan bertemu dengan (Presiden Rusia Vladimir) Putin pada Agustus," imbuhnya.

Berbicara soal dampak negatif dari konflik tersebut terhadap perekonomian Turkiye, pemimpin Turkiye itu mengungkapkan bahwa "setiap peristiwa yang terjadi di sekitar kita memiliki dampak terhadap perekonomian," seraya menambahkan bahwa harga energi dan pangan telah menyentuh level tertinggi di seluruh dunia.

Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) bertemu dengan Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan di Moskow, Rusia, pada 5 Maret 2020. (Xinhua/Sputnik)

Kunjungan itu menjadi kunjungan pertama Zelensky ke Turkiye sejak konflik Rusia-Ukraina pecah pada Februari 2022. Meski demikian, presiden Ukraina itu sudah sering berbicara dengan Erdogan via telepon di saat Ankara mendorong perundingan damai antara Moskow dan Kiev.

Pada Juli 2022, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Turkiye menjadi mediator bagi Inisiatif Biji-bijian Laut Hitam dengan Rusia dan Ukraina untuk menyediakan koridor maritim kemanusiaan bagi kapal-kapal yang mengangkut ekspor bahan pangan dan pupuk dari pelabuhan-pelabuhan Laut Hitam Ukraina.