Euro Jatuh ke Level Terendah Dua Tahun Vs Dolar, ECB Kecewakan Pasar

SHARE

istimewa


CARAPANDANG.COM - Euro jatuh ke level terendah dua tahun terhadap dolar AS pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena komentar dari Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Christine Lagarde dipandang sebagai tanda bahwa ECB tidak terburu-buru untuk menaikkan suku bunga, berbeda dengan upaya pengetatan kebijakan moneter yang agresif oleh Federal Reserve AS.

Mata uang tunggal Eropa jatuh ke 1,0758 dolar, level terendah sejak April 2020. Terakhir turun 0,53 persen pada 1,0827 dolar.

Lagarde mengatakan tidak ada kerangka waktu yang jelas kapan suku bunga akan mulai naik, menambahkan bahwa itu bisa berminggu-minggu atau bahkan beberapa bulan setelah berakhirnya skema stimulus ECB.

"Kami akan berurusan dengan suku bunga ketika kami sampai di sana," tambahnya.

ECB pada Kamis (14/4/2022) menyimpulkan pertemuan terbarunya dengan langkah hati-hati untuk melepaskan dukungan dan menghindari jadwal yang sulit. Bank mengkonfirmasi rencana untuk memotong pembelian obligasi, umumnya dikenal sebagai pelonggaran kuantitatif, kuartal ini, kemudian mengakhirinya di beberapa titik di kuartal ketiga.

Terhadap sterling, euro merosot ke level terendah satu bulan dan terakhir turun 0,28 persen pada 82,79 pence.

Komentar Lagarde sangat kontras dengan komentar Ketua Fed Jerome Powell, kata Joseph Trevisani, analis senior di FXStreet.com.

“Mereka bisa saja mengambil sebuah buku dari apa yang telah dilakukan Jerome Powell, dan itu adalah menjadi agresif secara retoris. Lagarde tampaknya tidak ingin melakukan itu. Dia tampaknya lebih khawatir, dan mungkin dapat dimengerti, tentang perang Ukraina dan dampaknya terhadap Eropa," katanya.
 

Halaman : 1