Faozan Amar: Lawan Neo Orde Baru

SHARE

Faozan Amar


CARAPANDANG -  Politisi PDI Perjuangan  (PDI P), Faozan Amar mengatakan bahwa kondisi demokrasi di Indonesia dalam kondisi tidak baik-baik saja. Bahkan, situasi saat ini mengarah kembali ke masa Orde Baru.

Faozan mengatakan jika saat ini muncul perlawan dari masyarakat merupakan kesadaran mereka untuk menjaga amanat reformasi, yakni Idonesia yang bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

“Salah satu amanat dari reformasi yang diperjuangkan oleh mahasiswa pada tahun 1998 dengan mengorban darah dan air mata, adalah memberantas korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Karena itu jika hari ini ada perlawanan terhadap KKN, sesungguhnya adalah mengingatkan kita semua agar senantiasa waspada terhadap Neo Orde Baru,” kata Faozan dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (28/11).

Menurutnya gejala munculnya Neo Orde Baru sudah terlihat sangat jelas. Dari rekayasa hukum yang terjadi di Mahkamah Konstitusi (MK), hingga ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah ditetapkan sebagai tersangka.   

“Gejalanya jelas, di era sekarang Ketua KPK, Anggota BPK dan Jenderal berbintang jadi tersangka. Bahkan sekarang mengarah pada nepotisme yang dilakukan secara kasat mata melalui rekayasa hukum di MK,” ujar Faozan Amar yang juga Caleg DPR RI PDI Perjuangan Dapil Surabaya Sidoarjo.

Maka itu, dia mengajak masyarakat masyarakat untuk memilih pemimpin dan para wakil rakyat yang memiliki spirit yang kuat dalam menjaga demokrasi serta amanat reformasi 1998, yakni Indonesia yang bersih dari KKN.

“Mari kita gunakan pemilu 2024 sebagai sarana untuk memilih pemimpin dan wakil rakyat yang bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, agar bangsa Indonesia berada di rel yang benar,” ujarnya.