CARAPANDANG.COM – Pemerintahan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno menitik beratkan kepada pengentasan pengangguran. Pasalnya, dengan pengentasan pengangguran akan berimbas kepada berkurangnya jumlah warga miskin di ibu kota. Mereka menargetkan pada pemerintahan Anies-Sandi, jumlah warga mikisn berkurang 1 persen.
”Kini, jumlah orang miskin di Jakarta berada di angka 3,78 persen. Kami berharap di masa kepemimpinan Anies- Sandi dapat menurunkan angka kemiskinan sebesar satu persen,” kat Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno, kemarin.
Pemprov DKI memang sangat serius mengatasi masalah pengangguran di Jakarta. Hal itu ditunjukkan dengan diaktifkannya tujuh balai latihan kerja (BLK) yang secara terpadu memberikan pelatihan bagi calon tenaga kerja (cateker) di Jakarta.
"Saya dan Pak Gubernur menempatkan masalah lapangan kerja sebagai prioritas dalam lima tahun ke depan," kata Sandi.
Menurut dia, BLK harus menjadi pusat pelatihan agar mampu menciptakan wirausahawan-wirausahawan baru. Apalagi, lapangan kerja sangat dibutuhkan masyarakat DKI. Salah satu kontribusi BLK, menurut Sandi, adalah mampu menciptakan atau membuka lapangan kerja baru.
"Pengentasan masalah pengangguran bisa kita wujudkan dengan peningkatan lapangan kerja di Jakarta. Untuk lebih efektif, pelatihan BLK akan disandingkan dengan program. Apalagi program tersebut kini telah menyasar setiap kecamatan di wilayah DKI,” terang Sandi.
Dia menambahkan, jumlah pelatihan OKOCE sudah tersedia di 44 kecamatan di Jakarta.
"Kami optimistis, program pelatihan BLK dan pelatihannya bisa sejahtera masyarakat Jakarta," katanya.
”Kini, jumlah orang miskin di Jakarta berada di angka 3,78 persen. Kami berharap di masa kepemimpinan Anies- Sandi dapat menurunkan angka kemiskinan sebesar satu persen,” kat Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno, kemarin.
Pemprov DKI memang sangat serius mengatasi masalah pengangguran di Jakarta. Hal itu ditunjukkan dengan diaktifkannya tujuh balai latihan kerja (BLK) yang secara terpadu memberikan pelatihan bagi calon tenaga kerja (cateker) di Jakarta.
"Saya dan Pak Gubernur menempatkan masalah lapangan kerja sebagai prioritas dalam lima tahun ke depan," kata Sandi.
Menurut dia, BLK harus menjadi pusat pelatihan agar mampu menciptakan wirausahawan-wirausahawan baru. Apalagi, lapangan kerja sangat dibutuhkan masyarakat DKI. Salah satu kontribusi BLK, menurut Sandi, adalah mampu menciptakan atau membuka lapangan kerja baru.
"Pengentasan masalah pengangguran bisa kita wujudkan dengan peningkatan lapangan kerja di Jakarta. Untuk lebih efektif, pelatihan BLK akan disandingkan dengan program. Apalagi program tersebut kini telah menyasar setiap kecamatan di wilayah DKI,” terang Sandi.
Dia menambahkan, jumlah pelatihan OKOCE sudah tersedia di 44 kecamatan di Jakarta.
"Kami optimistis, program pelatihan BLK dan pelatihannya bisa sejahtera masyarakat Jakarta," katanya.