Geliat Pariwisata Nasional Dampak Event Internasonal

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG - Geliat pariwisata nasional tahun ini mulai menuai hasil positif. Hal tersebut, antara lain, dihasilkan dari sederet multiplier effect yang diciptakan dari berbagai perhelatan event olahraga internasional seperti MotoGP Mandalika (13–15 Oktober 2023), F1H20 Danau Toba (24–26 Februari 2023), Superbike World Championship (3–5 Maret 2023), L’Etape Indonesia by Tour de France (26–28 Mei 2023), FIBA World Cup (25 Agustus–10 September 2023), dan Piala Dunia U-17 (10 November-3 Desember 2023). Agenda internasional lainnya juga akan digelar di Danau Toba seperti Aquabike Jetski World Championship pada 22--26 November 2023.

Sampai November ini, sejumlah event dan konser musik dunia digelar di Jakarta dan sekitarnya, seperti Synchronize Festival, Soundrenaline, We The Fest, The Corrs, konser akbar ColdPlay di Stadion Gelora Bung Karno. Tidak hanya menyerap lokal, penonton pada acara-acara tersebut juga datang dari negeri jiran. Kontan, pergelaran festival dan konser tersebut mendorong perputaran ekonomi kreatif khususnya bisnis pertunjukan, merchandise, dan kuliner.

Sejak meredanya pandemi Covid-19, kunjungan para wisatawan nusantara dan mancanegara ke beberapa desa wisata di destinasi pariwisata prioritas maupun destinasi wisata lainnya di Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sumatra memang mengalami peningkatan. Seiring dengan bertambahnya desa wisata.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mencatat terdapat 3.613 desa wisata pada 2022 dan 4.714 desa wisata pada 2023. Capaian ini menjadi rapor biru bagi pariwisata nasional. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, saat memaparkan capaian kinerja Kemenparekraf/Baparekraf dalam Raker dengan Komisi X DPR RI, di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (15/11/2023).

Sandiaga mengungkapkan, pada triwulan III-2023 nilai devisa pariwisata mencapai lebih dari USD6 miliar dengan kontribusi produk domestik bruto (PDB) pariwisata sebesar 3,76 persen. Adapun nilai ekspor produk ekonomi kreatif (ekraf) mencapai USD11,82 miliar dan nilai tambah ekraf sebesar Rp691,75 triliun. Capaian ini melampaui target yang sudah dicanangkan.

Selanjutnya, peringkat travel and tourism development index (TTDI) per 14 November berada di posisi 32, atau naik 12 tingkat dari peringkat sebelumnya pada 2019. Menparekraf menargetkan, posisi ini akan merangkak naik hingga menembus 30 besar.

Kemudian, jumlah tenaga kerja pariwisata dan ekraf juga sudah di atas target. Jika ditotal, secara keseluruhan menyerap lebih dari 45 juta tenaga kerja. Dengan rincian 21,93 juta tenaga kerja pariwisata dan 24,34 tenaga kerja ekraf.

Untuk wisatawan mancanegara yang ditargetkan 8,5 juta kunjungan, di bulan September 2023 sudah tercapai 8,51 juta kunjungan. “Alhamdulillah kita mencapai angka yang sangat membanggakan kita semua dan kepulihan ini semakin terasa oleh masyarakat karena capaian ini jauh di atas target yang telah beberapa kali kita revisi,” kata Menparekraf Sandiaga Uno.

Tinggal yang perlu digenjot adalah pergerakan wisatawan nusantara (wisnus). Pergerakan wisnus per September 2023 baru mencapai 50 persen atau sekitar 626 juta dari total target 1,2–1,4 miliar pergerakan. “Oleh karena itu, kami perlu penyesuaian target. Kami sedang berkoordinasi dengan BPS dan Kemenko Marinves agar target ini bisa disesuaikan. Untuk ke depannya kami akan terus laporkan mengenai target pergerakan wisnus ini,” ujar Sandiaga.

Pada tahun ini, ada beberapa program prioritas Kemenparekraf, antara lain, fokus pada pengembangan SDM pariwisata berkelanjutan dan program kewirausahaan. Kemudian menjalankan program strategis yang menyentuh langsung masyarakat melalui program unggulan desa wisata, pengembangan atraksi, aksesibilitas, dan pengembangan ekraf melalui KaTa Kreatif.

Kemudian, fokus pada upaya mempercepat akselerasi dunia usaha baik melalui level UMKM sampai pada level nilai investasi di sektor parekraf. Berikutnya, berfokus pada publikasi kampanye untuk menjaga branding baik di level nasional dan internasional sekaligus mendorong dan memfasilitasi kampanye desa wisata dan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI). dilansir indonesia.go.id