Harga Emas Berjangka Turun 5,1 Dolar Tertekan Imbal Hasil Obligasi AS Yang Lebih Kuat

SHARE

istimewa


CARAPANDANG.COM - Emas berjangka tergelincir pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), tertekan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS dan meningkatnya selera terhadap aset-aset berisiko, namun dolar yang lebih lemah menahan penurunan emas lebih lanjut.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, jatuh 5,1 dolar AS atau 0,28 persen, menjadi ditutup pada 1.805,80 dolar AS per ounce. Di pasar spot, emas datar diperdagangkan di 1.804,56 dolar AS per ounce pada pukul 19.27 GMT.

Sehari sebelumnya, Selasa (28/12/2021), emas berjangka terkerek 2,1 dolar AS atau 0,12 persen menjadi 1.810,90 dolar AS, setelah turun 2,9 dolar AS atau 0,16 persen menjadi 1.808,80 dolar AS pada Senin (27/12/2021), dan naik 9,5 dolar AS atau 0,53 persen menjadi 1.811,70 dolar AS pada Kamis (23/12/2021).

Pasar AS ditutup pada Jumat (24/12/2021) untuk liburan perayaan Natal.

Emas telah diperdagangkan dalam kisaran yang relatif ketat selama sebulan terakhir karena kekhawatiran tentang varian Omicron dari COVID-19 dan ketidakpastian seputar efektivitas kebijakan untuk memerangi inflasi, menurut analis pasar.

Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya turun 0,2 persen mendekati level terendah satu bulan, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Sebelumnya pada hari itu, harga emas turun hampir 1,0 persen ke level terendah satu minggu karena imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang dijadikan acuan naik ke level tertinggi sejak 29 November, sementara Wall Street memperpanjang kenaikannya.

"Selera risiko mungkin sedikit lebih kuat hari ini," kata Peter Mooses, ahli strategi pasar senior di RJO Futures, menambahkan bahwa kemunduran mungkin tidak dalam jangka panjang dan hanya berlangsung selama beberapa hari di tengah ketidakpastian seputar kasus varian Omicron.
 

Halaman : 1