Indonesia Bisa Ambil Peran Lebih Sebagai Kekuatan Baru Untuk Kemerdekaan Palestina

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG.COM - Di tengah melemahnya kekuatan negara-negara di kawasan timur tengah, Indonesia bisa mengambil peran lebih sebagai kekuatan baru untuk mendorong kemerdekaan Palestina sebagai negara merdeka. 

Demikian disampaikan oleh  Ketua Komisi I DPR RI 2010-2016 Mahfuz Sidik dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (18/5). Mahfuz menyampaikan hal tersebut dalam diskusi dengan tema "Akankah Palestina Segera Merdeka" yang diselenggarakan Al Quds Volunteer Indonesia, Senin (17/5) malam.

Menurut Mahfuz langkah yang dapat dilakukan oleh Pemerintah Indonesia yakni mendorong proses konsolidasi dan rekonsilasi dua kekuatan politik utama di Palestina yaitu Fatah dengan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) di Tepi Barat dan Hamas di Gaza.

"Kalau kita ingin mempercepat kemerdekaan Palestina, maka kita harus mendorong rekonsilasi dan konsolidasi kekuatan politik di Palestina untuk bersatu. Indonesia mampu mengambil posisi itu," ujarnya. 

Lebih lanjut mantan politisi PKS ini menilai kekuatan kawasan yang selama ini didominasi Liga Arab dan juga Iran dan Turki sedang melemah sehingga perhatian serta dukungan terhadap Palestina berkurang, termasuk soal pendanaan.

Mahfuz memandang beberapa negara yang tergabung di Liga Arab banyak terlibat konflik politik dan perang di kawasan sedangkan Iran masih dianggap musuh sebagian negara arab karena paham Syiah, sementara Turki menghadapi tekanan politik dan ekonomi di dalam negerinya.

"Jadi Indonesia bisa mengambil peran lebih besar, basis politik kita jelas ada di konstitusi, dari Presiden Soekarno hingga pemerintahan Presiden Jokowi sikapnya jelas, dan dukungan masyarakat juga sangat luas. Saat kekuatan di kawasan timur tengah melemah, peran Indonesia bisa semakin penting," ujarnya.

Dia berharap pemerintahan Presiden Jokowi wujudkan kemauan politik untuk mengambil peran lebih besar dalam mendorong kemerdekaan Palestina, meskipun jalannya tidak mudah. Menurut Sekjen Partai Gelora itu, Indonesia bisa menjadi kekuatan baru yang bisa menyatukan politik pemerintahan di Palestina dan masyarakatnya.

"Kita sudah punya pengalaman kemerdekaan. Indonesia juga bisa menggalang dukungan 138 negara yg sudah mengakui negara Palestina melalui jalur diplomasi internasional," ujarnya.