Indonesia Bukan Negara Primitif

SHARE

Istimewa (Net)


CARAPANDANG - Oleh:  Prof. Dr. Hanif Nurcholis

Negara Indonesia ini didirikan sebagai negara modern, bukan negara primitif.  Negara Indonesia modern ini didirikan berdasarkan pemikiran-pemikiran alam modern, bukan berdasarkan alam pikir mitologi (dongeng  dan takhayul ). Dan berdasarkan keyakinan monoteisme (Ketuhanan YME).  Silakan baca dasar pemikiran tersebut dalam Risalah Rapat Sidang  BPUPKI dan PPKI terbitan Setneg.

Modern itu apa sih maksudnya. Modern itu pola pikir berdasarkan pemikiran enlightenment abad ke 17-18. Intinya berdasarkan filsafat rasionalisme dan empirisme yang kemudian melahirkan sains, teknologi, hukum positif, dan sistem pemerintahan demokrasi sebagaimana kita saksikan hari ini. 

La kok sekarang  dikelola berdasarkan mitologi. Membangun Ibukota Negera (IKN)  pakai ritual-ritual primitif. Itu kan alam pikir suku-suku primitif di hutan-hutan pedalaman yang dikuasai alam pikiran animisme dan dinamisme. 

Protokoler negara modern Indonesia dengan cara primitif itu saya kira bikin gerah dan tidak nyaman founding fathers di alam kubur.  Allah, Tuhan yang Maha Esa sangat tidak suka karena disekutukan.

Bung Karno sebelum maupun sesudah membaca teks proklamasi sebagai titik awal pendirian negara Indonesia ini  tidak melakukan ritual aneh-aneh seperti itu. Tapi membaca doa  di bawah ini (sebagai  penganut agama tauhid/monoteisme). 

Berikut adalah doa yang dipanjatkan Soekarno kala itu.

Bismillahirohmanirohim...

Ya Allah, Ya Tuhanku yang menciptakan segala bentuk kehiupan, yang merumuskan keadaan-keadaan, yang menentukan takdir dan menjadikan manusia hidup di dunia ini dengan segenap perdjoangannya..

Berikan kami kekuatan Ya Allah, untuk memulai sebagai bangsa, memulai kehidupan bersama di atas niat untuk meredeka, memulai sesuatu yang besar, yang maha dahsyat di mana kami sudah mengimpi-impikannya sejak awal mula.

Berikan kami kemudahan dalam perdjoangan kami, agar kami menjadi bangsa yang terhormat, menjadi bangsa yang kaya, yang makmur dan di mana tidak ada kemiskinan yang memporak-poranfakan kehidupan, menjadi bangsa yang paham akan hidup bersama dalam persatuan.

Pada hari ini ya Allah, kami akan memulai sebuah babak baru dari sebuah jaman baru berikan kami jalan atas petunjukMu ya Allah, agar kami bisa yakin melangkah ke suatu arah di mana kami mungkin kelak akan gamang, akan ragu, akan takut tapi kami yakin ya Allah karena perlindunganMu maka kami yakin untuk melangkah".Â