Ini Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar Jika Joe Biden Menang Pilpres AS

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG.COM- Nilai tukar rupiah konsisten mengalami penguatan 2,84 persen dalam satu pekan terakhir. Pada Jumat (6/11/2020) kemarin, kurs rupiah ditutup perkasa di level Rp 14.210 per dolar Amerika Serikat (AS).

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji mencermati bahwa volatilitas rupiah ini masih terus akan terjadi hingga pekan depan. Menurut perhitungannya, mata uang garuda bahkan berpotensi menyentuh level 13.000 di sepanjang November 2020.

"So far sih masih bisa membuat kinerja rupiah melanjutkan penguatannya. Misalkan kita trennya bagus untuk rupiah, di sini menguatnya Rp 13.900-13.700 per dolar AS. Minimum dia 13.900," jelas Nafan melansir dari Liputan6.com, Sabtu (7/11/2020).

Nafan mengatakan, penguatan rupiah ini terjadi karena beberapa faktor, salah satunya euforia pasar terhadap recovery perekonomian di Tanah Air. Meski Indonesia resesi, ia mengapresiasi ekonomi yang tumbuh 5,05 persen secara kuartalan pada triwulan III 2020.

"Pemerintah juga selalu memperhatikan dalam pengembangan industri manufaktur, menciptakan iklim yang lebih kondusif," ujar dia.

Faktor yang memperngaruhi pergerakan rupiah berikutnya yang turut berpengaruh pada penguatan rupiah yakni euforia pasar terhadap pelaksanaan pemilihan presiden (pilpres) di Amerika Serikat (AS).

Pasar keuangan dunia saat ini tampaknya memang tengah menanti kemenangan Joe Biden atas Donald Trump. Namun, Nafan menilai, proses pilpres AS yang berjalan demokratis jadi faktor utama yang mampu menumbuhkan kepercayaan market.

"Yang paling penting sih menurut saya market butuh kepastian. Itu sudah terpancarkan oleh pemilihan presiden di Amerika Serikat yang berjalan demokratis," pungkas dia.