Investor Kazakhstan Tertarik Konsep IKN

SHARE

istimewa


CARAPANDANG - Konsep kota di tengah rimba atau green forest city yang menjadi ikon Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur menjadi hal yang menarik bagi investor Kazakhstan dan Finlandia.

“Mereka, para pengusaha Kazakhstan, ingin tahu bagaimana konsep itu diwujudkan,” kata Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia dan berkuasa penuh untuk Republik Kazakhstan Fadjroel Rachman di Rumah Teknologi Kota Nusantara, Kalimantan Timur (Kaltim), Sabtu.

Selama ini yang lazim adalah hutan di tengah kota. Artinya satu wilayah yang dibuat kembali menjadi hutan, atau dibiarkan tetap sebagai hutan seluas beberapa hektare dari sekian ratus hektare luas kota.

"Sementara di IKN ini 'kan dari luasan 259.000 hektare, itu 65 persen untuk hutan konservasi dan 35 persen saja untuk kota," tambahnya.

Luas 35 persen itu berupa bangunan utilitas seperti perkantoran, pusat perbelanjaan, jalan raya, perumahan, dan fasilitas publik lainnya.

Kemudian, bangunan-bangunan tersebut tidak terkumpul dalam jumlah banyak, melainkan dipisah-pisah lagi oleh hutan dan ruang terbuka hijau.

Di sisi lain, Kazakshtan sudah berpengalaman 25 tahun dalam membangun dan mengembangkan Astana, kota cerdas yang dikelilingi hutan, ibu kota baru Kazakshtan setelah Almaty.

"Makanya kemarin ketika pihak Otorita IKN datang ke sana, ke Kazakhstan, saya bawa keliling Astana untuk melihat sendiri,” kata Dubes Fadjroel.

Kunjungan tersebut dilangsungkan awal Juli lalu. Kepala Otorita IKN Bambang Susantono dan Deputi Transformasi Hijau dan Digital Ali Berawi datang ke Kazakshtan untuk menandatangani nota kesepahaman menjadikan kedua kota sebagai sister city.

“Kami akan berbagi ilmu dan pengalaman, termasuk teknologi green and smart city,” kata Vice President Global Markets Sergek Projects Yelena Tkachenko di Hunian Pekerja Konstruksi Kota Nusantara.

Sergek Projects Ltd adalah perusahaan jasa teknologi informasi Kazakshtan dan menawarkan sejumlah hal kongkret yang bisa dilakukannya di IKN nanti. Sebagiannya sama dengan yang ditawarkan oleh Smart City Innovation Cluster (SCIC) dari Finlandia, seperti pengukuran kualitas air dan udara, dan berbagai inovasi lain untuk peningkatan kualitas hidup.

“Sederhananya, kami menyediakan solusi atas perubahan iklim,” kata Chief Executive Officer SCIC Pertti Kortejarvi pada kesempatan yang sama. dilansir antaranews.com