IPW Nilai Mutasi Besar Dilakukan Polri Tidak Ada Sesuatu Yang Istimewa

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG.COM -  Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menilai mutasi besar-besaran yang dilakukan Polri terhadap 346 perwira tinggi (pati) dan perwira menengah (pamen)  tidak ada sesuatu yang istimewa. Ini hanya sebagai upaya penyegaran pada jabatan strategis kepolisian.

"(Mutasi tersebut) untuk mengganti orang-orang lama di posisi strategis Polri," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (4/8).

Selain itu, mutasi para pamen dan pati hanya untuk mengukuhkan dan mengonsilidasikan 'kabinet' pilihan Kapolri Jenderal Pol. Idham Azis di jajaran kepolisian.

Lebih lanjut dia menilai tidak ada kaitannya antara mutasi tersebut dengan pergantian pucuk pimpinan Polri pada awal 2021 mendatang. "Mutasi ini tidak ada kaitannya dengan suksesi Kapolri," ujar Neta.

Selain langkah penyegaran, mutasi terhadap para pejabat Polri itu juga dinilai sebagai upaya konsolidasi jelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2020 pada Desember mendatang. "Mutasi ini sepertinya juga dilakukan Polri untuk mengantisipasi pilkada serentak akhir tahun ini," kata Neta.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol. Idham Azis melakukan mutasi jabatan terhadap para perwira tinggi (pati) dan perwira menengah (pamen) di institusi yang dipimpinnya, termasuk sejumlah pejabat utama Mabes Polri dan para kapolda.

Mutasi pati dan pamen itu tercantum dalam Surat Telegram Kapolri Nomor ST/2245-2250/VIII/KEP./2020 tertanggal 3 Agustus 2020.

Mutasi tersebut antara lain merotasi posisi 58 kapolres, empat kapolresta, dan tujuh kapolda. Selain itu, mutasi ini juga menggeser sebanyak 24 perwira aktif ke luar institusi Polri, yang terdiri dari 15 brigadir jenderal dan sembilan komisaris besar.