KAI Catat Peningkatan Jumlah Penumpang Di Sumatera Selatan

SHARE

istimewa


CARAPANDANG.COM - Jumlah penumpang angkutan kereta api di Sumatera Selatan terus meningkat setelah dibukanya operasional sejumlah rute perjalanan oleh PT Kereta Api Indonesia.

Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan Endang Tri Wahyuningsih di Palembang, Rabu, mengatakan jumlah penumpang kereta api kelas ekonomi di Sumatera Selatan pada Desember 2020 tercatat sebanyak 15.008 orang atau naik 55,62 persen dibandingkan November 2020.

"Ini menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi masyarakat sudah mulai normal, walau belum bisa dikatakan benar-benar pulih akibat COVID-19," kata Endang.

Secara kumulatif, jumlah penumpang kereta api di Sumatera Selatan periode Januari-Desember 2020 mencapai 302.522 orang yang terdiri atas penumpang kereta api utama sebanyak 301.764 orang atau 99,75 persen dan penumpang kereta api lokal sebanyak 758 orang atau 0,25 persen.

Capaian ini tentunya anjlok jika dibandingkan 2019 yang 1.136.856 orang atau terjadi penurunan sebesar 84,98 persen.

PT KAI mulai tidak mengoperasikan layanannya pada April 2019 untuk merespons merebaknya virus corona di Tanah Air. Kebijakan tersebut berlanjut hingga Agustus 2020, hingga kemudian dibuka kembali pada September 2020 untuk rute tertentu dengan penerapan protokol kesehatan yang relatif ketat.

Pada September 2020, BPS mencatat bahwa KAI hanya memberangkatkan penumpang sebanyak 982 orang, kemudian Oktober sebanyak 7.052 orang, November 9.644 orang dan Desember 15.008 orang.

Manager Humas PT KAI Divre III Palembang Aida Suryanti mengatakan pihaknya sejak Maret 2020 telah mengurangi jumlah perjalanan LRT Sumsel sebagai antisipasi penyebaran COVID-19.

Namun sejak 24 September 2020 telah mengoperasikan Kereta Api (KA) Bukit Selero rute Kertapati (Palembang)-Lubuklinggau. Kemudian KA Rajabasa rute Kertapati (Palembang)-Tanjung Karang (Lampung) pada 1 Januari 2021.

Bahkan, pada 31 Desember 2020, PT KAI menambah jadwal perjalanan Light Rail Transit (LRT) Sumsel di Palembang dari 40 perjalanan menjadi 88 perjalanan. Sebelumnya pada awal pandemi COVID-19, LRT secara bertahap dikurangi dari 74 perjalanan sampai menjadi 22 perjalanan per hari pada 1 Juli lalu dan pada awal Desember menjadi 42 perjalanan.