CARAPANDANG.COM – Kecewa terhadap kepemimpinan Joko Widodo, puluhan pengurus Projo (Pro Jokowi) di Bogor mengalihkan dukungannya kepada Prabowo-Sandi. Simbol tidak lagi mendukung Joko Widodo pada Pilpres 2019 sejumlah anggota Projo Bogor melepas segala atribut dan kaos dan dimasukan ke dalam kardus . lalu mereka memakai kaos Indonesia Muda Prabowo- Sandi.
Ketua Jawa Barat Indonesia Muda, Sumiati dalam keterangan persnya mengungkapkan alasannya mengapa tidak kembali mendukung Jokowi pada Pilpres 2019 nanti. Mereka menilai Jokowi telah gagal memimpin bangsa ini.
Selain itu Jokowi juga tidak menjalankan program nawacita yang telah dia janjikan selama kampanye Pilpres 2014 lalu. Tidak menghadirkan kesejahteraan rakyat malah dia memberikan ruang yang bebas mendatangkan tenaga kerja asing yang makin mempersempit tenaga kerja Indonesia untuk mendapatkan pekerjaan.
“Alasannnya kami jelas Jokowi tidak menjalankan program nawacita, sehingga harapan rakyat semakin pupus, ekonomi semakin terhimpit. Ini yang dirasakan oleh rakyat Indonesia.
Lebih lanjut dia mengatakan langkah yang diambilnya mengikuti jejak Sekjen Projo, Guntur Siregar yang telah mendeklarasikan diri bergabung dengan Indonesia Muda Prabo-Sandi. Dan dukungan yang mereka berikan tulus, seperti mereka dulu tulus berjuang memenangkan Jokowi pada Pilpres 2014.
“Kami bukan relawan kardus seperti yang bapak (Jokowi-red) tuduhkan dalam wawancara lalu. Dulu kami mendukung bapak dengan cucuran keringat kami. Karena kami memiliki harapan akan adanya perubahan ekonomi dan lapangan kerja yang menjadi harapan rakyat , tapi sampai sekarang tidak dan malah memunculkan tenaga kerja asing yang mempersempit ruang kerja rakyat sehingga semakin sempit,” jelasnya.
Sumiati yakin Prabowo-Sandi akan memenangkan pilpres 2019. "Saya yakin 100 persen Prabowo-Sandi bisa menang," ucapnya.
Ketua Jawa Barat Indonesia Muda, Sumiati dalam keterangan persnya mengungkapkan alasannya mengapa tidak kembali mendukung Jokowi pada Pilpres 2019 nanti. Mereka menilai Jokowi telah gagal memimpin bangsa ini.
Selain itu Jokowi juga tidak menjalankan program nawacita yang telah dia janjikan selama kampanye Pilpres 2014 lalu. Tidak menghadirkan kesejahteraan rakyat malah dia memberikan ruang yang bebas mendatangkan tenaga kerja asing yang makin mempersempit tenaga kerja Indonesia untuk mendapatkan pekerjaan.
“Alasannnya kami jelas Jokowi tidak menjalankan program nawacita, sehingga harapan rakyat semakin pupus, ekonomi semakin terhimpit. Ini yang dirasakan oleh rakyat Indonesia.
Lebih lanjut dia mengatakan langkah yang diambilnya mengikuti jejak Sekjen Projo, Guntur Siregar yang telah mendeklarasikan diri bergabung dengan Indonesia Muda Prabo-Sandi. Dan dukungan yang mereka berikan tulus, seperti mereka dulu tulus berjuang memenangkan Jokowi pada Pilpres 2014.
“Kami bukan relawan kardus seperti yang bapak (Jokowi-red) tuduhkan dalam wawancara lalu. Dulu kami mendukung bapak dengan cucuran keringat kami. Karena kami memiliki harapan akan adanya perubahan ekonomi dan lapangan kerja yang menjadi harapan rakyat , tapi sampai sekarang tidak dan malah memunculkan tenaga kerja asing yang mempersempit ruang kerja rakyat sehingga semakin sempit,” jelasnya.
Sumiati yakin Prabowo-Sandi akan memenangkan pilpres 2019. "Saya yakin 100 persen Prabowo-Sandi bisa menang," ucapnya.
.jpg "Prabowo: Usai Kontestasi Politik Saatnya Kerja Sama")
.jpg "Jokowi Teken Pengesahan UU Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta")
.jpg "Anak Penerima PKH Sukses Jadi Guru PPPK")
