Kemenkes Sebut Vaksin Indovac Digunakan untuk Booster Kedua

SHARE

Kementerian Kesehatan RI menambahkan regimen vaksin COVID-19 Indovac sebagai booster kedua.


CARAPANDANG - Kementerian Kesehatan RI menambahkan regimen vaksin COVID-19 Indovac sebagai booster kedua.

Vaksin Indovac berlaku bagi sasaran yang mendapatkan vaksin primer AstraZeneca. Demikian dikutip dari laman resmi Kemenkes.

Pemberian vaksinasi COVID-19 dosis booster ke-2 Indovac ini bagi semua masyarakat umum usia 18 tahun ke atas. Sebelumnya vaksin Indovac hanya diberikan pada Lansia di atas 60 tahun.

Vaksin booster ke-2 Indovac diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml. Vaksin booster Indovac ini diberikan dengan interval 6 bulan sejak vaksinasi dosis booster ke-1.

Pemberian vaksin dosis booster ke-2 Indovac bagi masyarakat umum dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan atau di pos pelayanan vaksinasi COVID-19.

Vaksin indovac sudah mendapatkan izin Penggunaan Dalam Kondisi Darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan memperhatikan vaksin yang ada.

Penggunaannya pun berdasarkam rekomendasi ITAGI Nomor ITAGI/SR/3/2023 tanggal 6 Maret tentang Update Pemberian Vaksinasi COVID-19 Dosis Booster IndoVac.

Booster diperlukan agar imunitas terjaga dan dapat memutus penularan COVID-19. Masalahnya, kasus COVID-19 yang masuk rumah sakit dan kasusnya tergolong sedang dan berat sebagian besar belum dibooster. 

Begitupun untuk kasus yang meninggal, sebagian besar  belum dibooster.

Vaksin Indovac dikembangkan oleh PT Bio Farma bekerja sama dengan Baylor College of Medicine USA. Vaksin Indovac adalah vaksin pertama yang dikembangkan di dalam negeri sendiri. 

Platform teknologi pengembangan vaksin Indovac yaitu platform protein rekombinan sub-unit (yeast based).

EUA Vaksin Indovac dengan indikasi sebagai imunisasi aktif untuk pencegahan COVID-19 yang disebabkan oleh SARS CoV-2 pada individu berusia 18 tahun ke atas.

Vaksin Indovac akan digunakan dalam vaksinasi primer yang diberikan dalam 2 dosis suntikan (25 μg/dosis) dengan interval 28 hari.