Kemenkeu Serap Rp20 Triliun Dari Lelang SBN Karena Solidnya Permintaan

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyerap dana sebesar Rp20 triliun dari lelang Surat Berharga Negara (SBN) di Jakarta, Selasa, di tengah solidnya permintaan investor.

Permintaan investor yang solid dalam lelang kali ini tercermin dari penawaran yang masuk sebesar Rp39,42 triliun atau meningkat 50 persen dibanding lelang sebelumnya.

Selain itu Direktur Jenderal Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Deni Ridwan menyebutkan dalam keterangan resminya, bids to cover ratio pada lelang kali ini adalah sebesar 1,97 kali.

Hal ini dipengaruhi relatif stabilnya kondisi pasar global dan didukung positifnya kondisi perekonomian domestik yang ditunjukkan antara lain neraca perdagangan mencatatkan surplus tertinggi sepanjang sejarah pada bulan April sebesar 7,56 miliar dolar AS.

Tak hanya itu ia mengungkapkan neraca transaksi berjalan Indonesia tercatat surplus 220 juta dolar AS dan cadangan devisa pada akhir Maret mencapai 139,1 miliar dolar AS atau setara pembiayaan tujuh bulan impor.

Preferensi investor untuk Obligasi Negara pada lelang kali ini yaitu masih pada dua seri benchmark dengan tenor lima dan 10 tahun yang mencapai 52,16 persen dari total incoming bids dan 65 persen dari total awarded bids.


Sementara, incoming bids terbesar masih pada tenor 10 tahun yaitu senilai Rp12,57 triliun.

Deni menambahkan partisipasi investor asing meningkat Rp4,25 triliun dibanding lelang sebelumnya, mayoritas pada tenor 10 dan 15 tahun, dengan total penawaran masuk mencapai Rp5,58 triliun atau 14,15 persen dari total incoming bids.

Dari penawaran masuk tersebut, dimenangkan sebesar Rp4,08 triliun atau 73,06 persen dari total incoming bids investor asing.

Secara umum, level imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan pada lelang SUN untuk seri Obligasi Negara turun sebesar 11 sampai 37 basis poin dibandingkan lelang sebelumnya.

Hal tersebut, kata dia, sesuai dengan kondisi pasar dan tren penurunan tingkat imbal hasil di pasar domestik beberapa hari terakhir.

Sesuai dengan kalender penerbitan SBN tahun 2022, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 7 Juni 2022.

Pemerintah optimis kondisi pasar ke depan akan lebih kondusif dalam mendukung pemenuhan kebutuhan pembiayaan APBN melalui penerbitan SBN.