Kementerian ESDM Paparkan Keandalan Listrik Nasional pada Kuliah Umum Gerilya

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG - Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana memaparkan keandalan listrik nasional pada Kuliah Umum Gerakan Inisiatif Listrik Tenaga Surya (Gerilya) Batch 2 Kementerian ESDM.

Pada kuliah yang berlangsung secara daring, Kamis (17/3/2022), Rida mengatakan pemerintah selalu berupaya menjamin penyediaan ketenagalistrikan bagi seluruh rakyat, dengan iga poin utama yaitu jumlah yang cukup, kualitas yang baik, dan harga terjangkau.

"Tercukupinya listrik Indonesia saat ini adalah bentuk dari keberhasilan dan kemandirian Indonesia tanpa bergantung pada negara lainnya," ungkap Rida dalam kuliah umum seperti dikutip dari laman Kementerian ESDM di Jakarta, Jumat.

Rida menyampaikan dalam menjamin ketersediaan ketenagalistrikan tersebut, pemerintah menugaskan PT PLN (Persero) dengan prinsip pada 5K, yakni kecukupan, keandalan, keberlanjutan, keterjangkauan, dan keadilan.

"Tercukupinya listrik Indonesia saat ini adalah bentuk dari keberhasilan dan kemandirian Indonesia tanpa bergantung pada negara lainnya," kata Rida.

Hal tersebut dapat dilihat dari capaian konsumsi listrik per kapita nasional pada 2021 yang menunjukkan peningkatan sebesar 3,1 persen dari tahun sebelumnya. Hal ini seiring dengan adanya pertumbuhan penjualan tenaga listrik kumulatif sebesar 5,77 persen (yoy).

Di sisi lain, menurut Rida, pemerintah juga selalu memastikan keterjangkauan dan keadilan dengan memberikan subsidi listrik bagi yang membutuhkan.

Subsidi listrik adalah belanja negara yang dialokasikan oleh pemerintah dalam APBN sebagai bantuan kepada masyarakat agar dapat menikmati listrik dari PLN dengan tarif yang terjangkau. Saat ini kebutuhan subsidi listrik tahun berjalan di APBN 2022 mencapai Rp61,70 triliun.

Lebih lanjut, Rida juga membahas soal komitmen Indonesia dalam menurunkan emisi gas rumah kaca yang telah menjadi fokus utama Indonesia di Paris Agreement hingga masuk dalam pembahasan Presidensi G20 Indonesia.

Salah satu upaya yang dilakukan Indonesia adalah mempercepat transisi kendaraan berbahan bakar fosil ke listrik.

Rida juga memaparkan guna mendukung kendaraan listrik itu diperlukan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), yang sekaligus menjadi peluang percepatan penggunaan PLTS melalui pengembangan solar charging station.

PLN selaku perusahaan terdepan dalam transisi energi siap mendukung semua upaya pemerintah termasuk mengembangkan dan menyediakan SPKLU terutama yang menggunakan energi Matahari sebagai sumber energi utama.

"Alangkah indahnya jika SPKLU yang menjadi bagian utama dalam upaya memajukan mobil listrik di Indonesia menggunakan panel surya sebagai sumber energi utama," tambah Rida.

Pengembangan solar charging station adalah jawaban dari dua masalah sekaligus yakni energi berkelanjutan dan penurunan emisi gas rumah kaca.

"Upaya-upaya seperti ini adalah langkah awal untuk masa depan Indonesia yang lebih cerah, dan program Gerilya Kementerian ESDM adalah suatu langkah awal untuk mewujudkan itu semua," ujar Rida dalam kuliah umumnya.