Kominfo Dorong Santri Jadi Wirausaha Digital

SHARE

istimewa


CARAPANDANG - Kementerian Komunikasi dan Informatika telah melaksanakan berbagai program untuk mengembangkan kecakapan digital masyarakat Indonesia. Salah satunya fasilitasi bagi usaha rintisan atau startup digital dan pelatihan keterampilan digital.

Wamenkominfo Nezar Patria mendorong santri menjadi wirausaha digital dengan memanfaatkan program yang disediakan Kementerian Kominfo.

"Saya berharap santri juga bisa terlibat aktif, agar mengambil bagian dalam program yang ada dan Kominfo akan memberikan dukungan-dukungan untuk ini," ujarnya dalam Parade Budaya dan Festival Santri 2023 di Pondok Pesantren Cadangpinggan, Indramayu, Jawa Barat, Jumat (20/10/2023).

Kementerian Kominfo memiliki program literasi digital yang sudah berlangsung hampir satu dekade terakhir. Program tersebut sudah diikuti 50 juta orang, baik pelajar sekolah atau komunitas yang terkoneksi oleh jaringan literasi digital.

"Kita punya sejumlah program yang kita sebut sebagai digital talent scholarship. Ada beasiswa-beasiswa khusus yang diberikan kepada mereka yang ingin belajar internet atau dunia digital, digital bisnis, digital marketing, kecakapan digital yang lain secara serius. Itu kita punya programnya," jelas Wamenkominfo.

Kementerian Kominfo juga memiliki Program 1000 Startup Digital dan sudah melahirkan banyak startup karya anak bangsa.

"Dan luar biasa sekali. Ada yang bergerak di artificial inteligence, ada yang bergerak dalam soal bagaimana sosio-enterpreneurship," tandas Wamen Nezar Patria.

Wamenkominfo menuturkan kisah startup Evermos yang digerakan kaum muda untuk menghubungkan antara pelaku UMKM dengan reseller atau agen.

"Luar biasa mereka punya jaringan sekarang 600 ribu reseller dengan 1200 UMKM-UMKM," tuturnya.

Ada juga eFishery yang bergerak di bidang perikanan bermula dari gagasan sederhana bagaimana memberi makan ikan lele supaya bertumbuh dan berkembang lebih cepat dan hasil panen yang besar.

"Kuncinya cuma satu, diberi makan dengan teratur oleh satu mesin. Dan mesin inilah yang diciptakan dan lalu diberikan kepada para petambak ikan dan ternyata hasilnya luar biasa dan sekarang punya 200 ribu jaringan petambak ikan," jelas Wamen Nezar Patria.

Wamenkominfo menyatakan perkembangan internet memungkinkan santri yang tinggal di desa memiliki peluang sama dengan orang di perkotaan.

"Saya ingin mengatakan yang menjadi juara e-sport di ASEAN Games itu seorang anak Aceh. Medali emas. Tinggalnya di Banda Aceh. Tapi karena dia cukup intens mempelajari yang namanya dunia digital ini, dia bisa berkembang," ujarnya.

Oleh karena itu, Wamen Nezar Patria menekankan peluang tersebut harus dimanfaatkan secara maksimal baik untuk diri sendiri maupun untuk bangsa.

"Saya kira banyak sekali di antara para santri juga yang sangat cakap dalam menggunakan digital. Dengan terkoneksi internet, mereka punya kecakapan sendiri," tegasnya.

Dalam acara itu hadir pendiri Pondok Pesantren Cadangpinggan K.H Abdul Syakur Yasin, Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang Raja Juli Antoni, dan Direktur Deradikalisasi BNPT Akhmad Nurwakhid. dilansir kominfo.go.id