Korsel Minta China Mainkan Peran Konstruktif Tahan Ancaman Korut

SHARE

 Menteri Luar Negeri Korea Selatan (Korsel) Park Jin pada Jumat (14/7/2023) meminta China untuk ikut memainkan "peran konstruktif" untuk menahan ancaman dari Korea Utara (Korut), setelah di Pyongyang meluncurkan rudal balistik Intercontinental Ballistic M


CARAPANDANG - Menteri Luar Negeri Korea Selatan (Korsel) Park Jin pada Jumat (14/7/2023) meminta China untuk ikut memainkan "peran konstruktif" untuk menahan ancaman dari Korea Utara (Korut), setelah di Pyongyang meluncurkan rudal balistik Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) pekan ini.

Dilansir Channel News Asia, permintaan Korsel kepada China dilayangkan pada saat pertemuan dengan Diplomat tertinggi China Wang Yi di sela-sela kegiatan pertemuan Asosiasi Nebaga-negara Asia Tenggara (Asean) di Jakarta.

Park “mengecam keras” peluncuran ICBM Korea Utara. Diketahui, Seoul dan Beijing memang memiliki kepentingan bersama untuk mengentikan ancaman dari Korea Utara dan ingin kembali berdialog.

"Menteri Park menegaskan bahwa China harus lebih memainkan peran konstruktif, memberikan solusi positif dan pemecahan masalah, untuk perdamaian dan kestabilan Semenanjung Korea," ungkap Kementerian Luar Negeri Seoul.

Selama beberapa tahun, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa terpecah belah dalam menangani ancaman Pyongyang. China dan Rusia mengatakan bahwa memberikan sanksi lebih banyak tidak akan membantu meredakan ketegangan, sementara Washington menuduh Beijing dan Moskow melindungi Korea Utara agar tidak diberi lebih banyak sanksi.

Hubungan antara Korea Selatan dan China juga memburuk sejak duta besar China bulan lalu memperingatkan Korea Selatan agar tidak salah bertaruh terkait persaingan China-AS.

Namun, sebelumnya Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol telah membuat marah China pada April dengan mengatakan masalah Taiwan bukan hanya masalah antara China dan Taiwan yang memiliki sistem pemerintahan demokratis, tetapi masalah "global" yang serupa dengan Korea Utara. Beijing mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya.

"Masalah Taiwan adalah inti dari kepentingan China, dan menyangkut landasan politik serta keyakinan dasar hubungan China-Korea Selatan," kata Wang kepada Park pada pertemuan Asean.

Pihak Korea Selatan diharapkan akan mematuhi prinsip satu-China dan menanganinya dengan hati-hati dan benar.

Wang menambahkan, China sendiri bersedia bekerja sama dengan Korea Selatan untuk membangun kembali rasa saling percaya dan mendorong kemitraan strategis mereka kembali ke jalur yang sehat.

Kementerian Luar Negeri China juga menegaskan bahwa kedua belah pihak juga bertukar pandangan tentang situasi di Semenanjung Korea serta masalah internasional dan regional lainnya.