CARAPANDANG.COM - Anggota KPU RI Ilham Saputra memuji kinerja penyelenggara Pilkada Serentak di Provinsi Kepulauan Riau. Dia mengatakan bahwa penyelenggaraan pilkada di Kepri cukup baik, dengan partisipasi pemilih yang meningkat dibanding pilkada lima tahun sebelumnya.
Penilaian terhadap kinerja KPU Kepri beserta jajarannya dalam penyelenggaraan pilkada dilihat dari pelaksanaan protokol kesehatan saat proses pemungutan suara hingga rekapitulasi suara.
Partisipasi pemilih yang meningkat dari 56 persen pada Pilkada Kepri 2015 menjadi 67 persen juga dapat diklaim merupakan keberhasilan penyelenggara pemilu mendorong pemilih menggunakan hak suara. Padahal sejumlah pihak sebelumnya menduga partisipasi pemilih tidak mencapai 50 persen.
"Kami juga memberi apresiasi kepada pemilih dan penyelenggara pemilu di tingkat TPS yang menerapkan protokol kesehatan secara ketat," ujarnya di Tanjungpinang, Senin (21/12).
Dia juga tidak menampik jika masih ditemukan permasalahan dalam penyelenggaraan pilkada, seperti Sistem Informasi Rekapitulasi Pilkada (Sirekap) yang belum berjalan optimal di sejumlah daerah di Kepri.
Dinamika dalam penyelenggaraan pilkada juga ditemukan di Batam seperti kekurangan surat suara pada TPS tertentu. "Kami juga minta kepada KPU Karimun dan KPU Lingga untuk mempersiapkan menghadapi Perselisihan Hasil Pemilu (PHP) di Mahkamah Konstitusi," ujarnya.
Menurut dia, KPU RI terus berupaya meningkatkan kualitas pemilu untuk menghasilkan pesta demokrasi transparan, profesional dan berjalan efektif. "Evaluasi terus-menerus dilakukan untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ditemukan dalam pilkada. Kami ingin pesta demokrasi berjalan efektif, transparan, profesional dan optimal," katanya.
Penilaian terhadap kinerja KPU Kepri beserta jajarannya dalam penyelenggaraan pilkada dilihat dari pelaksanaan protokol kesehatan saat proses pemungutan suara hingga rekapitulasi suara.
Partisipasi pemilih yang meningkat dari 56 persen pada Pilkada Kepri 2015 menjadi 67 persen juga dapat diklaim merupakan keberhasilan penyelenggara pemilu mendorong pemilih menggunakan hak suara. Padahal sejumlah pihak sebelumnya menduga partisipasi pemilih tidak mencapai 50 persen.
"Kami juga memberi apresiasi kepada pemilih dan penyelenggara pemilu di tingkat TPS yang menerapkan protokol kesehatan secara ketat," ujarnya di Tanjungpinang, Senin (21/12).
Dia juga tidak menampik jika masih ditemukan permasalahan dalam penyelenggaraan pilkada, seperti Sistem Informasi Rekapitulasi Pilkada (Sirekap) yang belum berjalan optimal di sejumlah daerah di Kepri.
Dinamika dalam penyelenggaraan pilkada juga ditemukan di Batam seperti kekurangan surat suara pada TPS tertentu. "Kami juga minta kepada KPU Karimun dan KPU Lingga untuk mempersiapkan menghadapi Perselisihan Hasil Pemilu (PHP) di Mahkamah Konstitusi," ujarnya.
Menurut dia, KPU RI terus berupaya meningkatkan kualitas pemilu untuk menghasilkan pesta demokrasi transparan, profesional dan berjalan efektif. "Evaluasi terus-menerus dilakukan untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ditemukan dalam pilkada. Kami ingin pesta demokrasi berjalan efektif, transparan, profesional dan optimal," katanya.
.jpg "Prabowo: Usai Kontestasi Politik Saatnya Kerja Sama")
.jpg "Jokowi Teken Pengesahan UU Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta")
.jpg "Anak Penerima PKH Sukses Jadi Guru PPPK")
