Kritisi Pendidikan Tanah Air, RBC Gelar Diskusi Bersama OKP Malang Raya

SHARE

Istimewa


CARAPANDANG.COM - Rumah Baca Cerdas (RBC) Institute A. Malik Fadjar menggelar diskusi refleksi akhir tahun bertajuk “Adakah Kontribusi Kaum Muda untuk Pendidikan Nasional?”, Selasa, (28/12) di RBC Learning Space.

Diskusi kali ini turut mengundang berbagai Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) Malang Raya diantaranya adalah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), dan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI).

Ketua Umum IMM, Kokoh Dwi Putera pada kesempatan ini mengatakan bahwa saat ini Pendidikan di Indonesia mengalami permasalahan yang cukup kompleks akibat pandemi Covid-19. Mahasiswa yang dulu dikenal sebagai Agen of Control dan Agen of Change mulai memudar terutama dalam menyikapi persoalan Pendidikan.

"Dengan persoalan yang pelik tersebut, IMM ke depan akan berkomitmen menyikapi permasalahan-permasalahan pendidikan melalui advokasi ke pemerintah dan melakukan edukasi terhadap mahasiswa dan masyarakat umum,” katanya. 

Hal yang sama juga disampaikan  Billi selaku perwakilan dari GMNI yang mengajak mahasiswa untuk kembali menjadi mitra kritis pemerintah atau Agen of Control dalam menyikapi berbagai kebijakan terutama permasalahan Pendidikan yang tidak ideal dengan kondisi kehidupan kebangsaan.

Sementara, Muhammad Sai, ketua umum PMII berpendapat pendidikan yang saat ini terjadi jauh dari ruh apa yang dulu telah di cita-citakan bapak pendidikan Indonesia.

“Gagasan pendidikan yang oleh Ki Hadjar Dewantara dimaksudkan untuk memerdekakan manusia dan menyelesaikan persoalan bangsa kini tidak sejalan dengan cita-cita tersebut. Hal ini didasari karena pemangku kebijakan tidak lagi mengutamakan nilai dan norma. Maka dari itu, kita harus kembali ke cita-cita luhur agar kebijakan pendidikan yang dihasilkan tidak merugikan masyarakat dan negara,” ungkap Sai.

Fajar Harahap, perwakilan dari KAMMI mengungkapkan. “Wacana pendidikan nasional yang diwujudkan melalui kebijakan-kebijakan pemerintah saat ini kering akan nilai dan norma agama. Ke depan KAMMI akan berkomitmen mengawal dan memberikan masukan terhadap kebijakan pemerintah,".

Berbeda dengan keempat pembicara lainnya, Ema Sarila selaku perwakilan dari GMKI lebih menyoroti model perkaderan yang saat ini harus beradaptasi dengan keadaan.

“Pola-pola perkaderan khusunya dalam organisasi OKP harus bisa beradaptasi dengan revolusi industry 4.0 yang saat ini menjadi arus utama dalam kehidupan. Dengan demikian, kader-kader intelektual dan kritis dapat terwujud,”  tegasnya.