Kutuk Serangan Israel, Kedubes: Upaya Terbaru Israel untuk Melakukan Proyek “Yudaisasi”

SHARE

Masyarakat membersihkan Al Aqsa pasca penyerangan oleh Polisi Israel (istimewa)


CARAPANDANG - Kedutaan Besar Palestina di Indonesia mengutuk serangan Israel terhadap jamaah Muslim di dalam Masjid Al Aqsa pada Jumat (15/4).

Serangan tersebut menyebabkan 157 jamaah luka-luka, termasuk wanita, anak-anak dan orang tua, kata Kedubes Palestina dalam pernyataannya di Jakarta, Senin (18/4/2022).

Penyerbuan secara brutal ke Masjid Al Aqsa oleh pasukan pendudukan Israel pada Jumat kedua bulan suci Ramadhan itu merupakan upaya terbaru Israel untuk melakukan proyek “Yudaisasi” di Yerusalem, kata kedubes.

Agresi itu juga merupakan upaya mengambil alih tempat-tempat suci umat Islam dan Kristen, seperti di Yerusalem, Hebron, Nablus dan lainnya, oleh kelompok ekstremis Zionis.

Israel mengizinkan dan mendukung kelompok itu untuk berusaha mengubah status quo di Masjid Al Aqsa dan Yerusalem Timur, menurut pernyataan kedubes.

Palestina menganggap eskalasi yang berbahaya ini sebagai provokasi terang-terangan terhadap sentimen seluruh umat dan pelanggaran mencolok terhadap resolusi internasional yang relevan.

“Kami menganggap Israel bertanggung jawab penuh atas pembunuhan yang terus berlanjut terhadap rakyat Palestina, dan pelanggaran terus-menerus terhadap tempat-tempat suci yang akan memicu konflik agama, ekstremisme, dan ketidakstabilan di wilayah tersebut,” tulis pernyataan itu.

Kedubes Palestina meminta pemerintah Indonesia dan semua pendukung Palestina di negara ini untuk ikut campur tangan dan mengaktifkan mekanisme hukum internasional dan hukum humaniter internasional untuk menuntut pertanggungjawaban Israel atas pelanggaran terhadap warga sipil Palestina.

Komunitas internasional harus mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk membantu menghentikan pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan perang yang dilakukan oleh Israel, kata Kedubes Palestina.