Madrasah dan Revisi UU Sisdiknas

SHARE

Arif Yudistira


CARAPANDANG- Oleh: Arif Yudistira, Peminat Dunia Pendidikan dan Anak, Pengasuh di SD MBS Yogya

Animo masyarakat Indonesia begitu tinggi saat mengawal perubahan UU Sisdiknas tahun 2003. Masyarakat serentak angkat bicara tentang polemik penghilangan kata “madrasah” dalam draft UU Sisdiknas yang baru. Sebagian besar kalangan muslim menilai, bila madrasah tetap dihilangkan, maka mereka menyarankan kepada Kemenristekdikbud untuk tidak usah melakukan revisi UU Sisdiknas.

Kehadiran Madrasah dalam pendidikan Indonesia sudah cukup berumur panjang. Koran Tempo (5/4/2022) dalam liputannya mengutip penelitian yang dilakukan Mahmud Yunus. Ia menemukan bahwa kemunculan pendidikan Islam yang pertama kali memiliki kelas dan sarana belajar lainnya di tanah Minangkabau adalah Madrasah Adabiyah di Padang yang didirikan oleh Syeikh Abdullah Ahmad di tahun 1909. Karena umurnya yang amat tua dan memiliki akar yang cukup panjang itulah, kalangan pesantren merasa keberatan bila kata “madrasah” dihapus dari klausul draft UU Sisdiknas terbaru.

Dalam sistem pendidikan Islam, madrasah memiliki hubungan erat. Madrasah dulu diadakan sebagai sebuah respon pendidikan anti kolonial. Tujuan madrasah tidak sekadar untuk memperdalam ilmu agama semata, tetapi juga sebagai ruang untuk menghimpun kesadaran, membangun kekuatan untuk melawan colonial dalam bingkai semangat jihad keagamaan.

Pendidikan madrasah di masa lampau jelas kontekstual. Ia tidak hanya pendidikan yang berorientasi pada kognitif semata, tetapi juga berorientasi pada penanaman mentalitas. Semangat anti penjajah sudah mendekam dan membara di hati dan pikiran santri-santrinya.

Seiring berjalannya waktu, cap madrasah yang kuno, kumuh dan juga “ndeso” kian sirna. Madrasah telah membaus endidikan Islam ke arah yang lebih modern. Modernitas madrasah tidak hanya masuk dalam konsep gedung dan bangunan, tetapi juga dari sisi internal. Sisi internal itu tidak lain dari sisi kurikulum, sistem manajemen lulusan hingga apa yang hendak diajarkan untuk peserta didiknya

Halaman : 1