Mahasiswa UNS Surakarta Mendorong Pengurangan Sampah Plastik di Masyarakat

SHARE

Pelatihan pembuatan totebag ecoprint oleh Mahasiswa UNS di Boyolali.


CARAPANDANG - Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mendorong pengurangan sampah plastik di masyarakat melalui upaya sosialisasi saat kuliah kerja nyata (KKN).

Ketua Kelompok 110 KKN UNS Rizaldy Hilmy Sagito di Solo, Jumat mengatakan kegiatan sosialisasi dilakukan di Desa Cangkringan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

"Pada sosialisasi tersebut kami memberikan pemahaman mengenai bahaya penggunaan sampah plastik dan bagaimana mengurangi penggunaan plastik dengan menggunakan totebag, tumbler, dan lain sebagainya," katanya.

Ia mengatakan upaya tersebut dilakukan berawal dari masih banyaknya remaja dan anak-anak yang belum memahami tentang bahaya penggunaan plastik dan dampak yang diakibatkan apabila dipakai secara terus-menerus.

Pada kesempatan tersebut, pihaknya juga memberikan pelatihan pembuatan tas serbaguna atau totebag dengan konsep ecoprint.

"Langkah yang pertama dalam pembuatan totebag ecoprint ini adalah menyiapkan totebag yang di dalamnya sudah dikasih alas, kedua taruh daun atau bunga di atas totebag dan di atasnya dilapisi oleh plastik untuk alas memukulnya. Ketiga pukul daun menggunakan palu atau alat pukul lainnya menyesuaikan polanya," katanya.

Selanjutnya, tas tersebut dijemur hingga pola daun di atasnya mengering.

"Setelah pola daun mengering, totebag direndam menggunakan air tawas selama 10-15 menit. Kemudian yang terakhir yaitu totebag dijemur selama 3-5 hari tanpa terkena sinar matahari secara langsung," katanya.

Ia mengatakan pembuatan totebag ecoprint ini juga merupakan langkah awal dalam membiasakan anak-anak dan remaja di Desa Cangkringan untuk mengurangi penggunaan plastik, sehingga limbah sampah plastik dapat berkurang.

"Ini sesuai dengan slogan yang kami usung, yakni Sedikit Sampahku, Lestari Bumiku," katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Cangkringan Hemawati mengatakan pengolahan sampah di Desa Cangkringan sudah mulai baik.

"Meski demikian, sebagai generasi muda alangkah baiknya jika kita terus menjaga dan melestarikan alam ini dengan mengolah sampah sebaik mungkin," katanya