CARAPANDANG.COM - Suksesnya ajang balap MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika yang digelar mulai 18-20 Maret 2022 ini tak bisa dilepaskan dari peran Rara Isti Wulandari sang pawang hujan.
Sosok yang akrab dipanggil Mbak Rara ini memang diminta secara khusus oleh pihak penyelenggara, yakni Mandalika Grand Prix Association (MGPA) dan Dorna guna memastikan tidak turun hujan selama acara berlangsung.
Alih-alih, Mbak Rara pun menuturkan, hujan justru diusahakan untuk turun pada pagi hari. Hal itu ditujukan agar debu di arena balap hilang dan suhu aspal tidak terlalu panas saat siang hari.
Seperti yang terjadi jelang race MotoGP ketika hujan deras mengguyur sirkuit. Di tengah keheningan penonton menunggu balapan yang ditunda karena hujan.
Tiba-tiba suara gemuruh muncul dari seluruh tribun. Apa penyebabnya? Keriuhan itu ternyata dipicu kemunculan pawang hujan, Mbak Rara muncul berjalan mulai depan paddock hingga mendekati tribun B.
Di tengah guyuran hujan, Mbak Rara berjalan sambil membawa mangkok berwarna emas. Dia juga melakukan gerakan-gerakan khusus sembari memutar-mutar badan.
Seiring ritual yang dilakukan Mbak Rara, hujan pun perlahan mereda. Race pun siap digelar.
Lepas dari itu, diketahui Mbak Rara mendapat bayaran cukup besar dari MGPA untuk mengatur cuaca di kawasan Sirkuit Mandalika.
Dalam penuturannya kepada awak media, ia mengaku menerima bayaran mencapai tiga digit alias ratusan juta untuk 21 hari kerja.
"Saya dibayar MGPA dan ITDC. Bayaran saya itu tiga digit untuk 21 hari," ucapnya.
Sementara itu, ini bukan kali pertama Mbak Rara menjadi pawang hujan untuk acara besat. Sebelumnya, ia sempat terlibat dalam "mengamankan" gelaran Liga 1 di Jakarta dan pembukaan Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang lalu.
Sosok yang akrab dipanggil Mbak Rara ini memang diminta secara khusus oleh pihak penyelenggara, yakni Mandalika Grand Prix Association (MGPA) dan Dorna guna memastikan tidak turun hujan selama acara berlangsung.
Alih-alih, Mbak Rara pun menuturkan, hujan justru diusahakan untuk turun pada pagi hari. Hal itu ditujukan agar debu di arena balap hilang dan suhu aspal tidak terlalu panas saat siang hari.
Seperti yang terjadi jelang race MotoGP ketika hujan deras mengguyur sirkuit. Di tengah keheningan penonton menunggu balapan yang ditunda karena hujan.
Tiba-tiba suara gemuruh muncul dari seluruh tribun. Apa penyebabnya? Keriuhan itu ternyata dipicu kemunculan pawang hujan, Mbak Rara muncul berjalan mulai depan paddock hingga mendekati tribun B.
Di tengah guyuran hujan, Mbak Rara berjalan sambil membawa mangkok berwarna emas. Dia juga melakukan gerakan-gerakan khusus sembari memutar-mutar badan.
Indonesia tried to use the magic power (pawang) to stop the rain in the mandalika circuit..MotoGP teams and riders are speechless
— Letnan Down (@letnandown) March 20, 2022
Pawang
Rossi
Marquez
Sekte
Formula E
Mandalika pic.twitter.com/Q0iIWgWZTJ
Seiring ritual yang dilakukan Mbak Rara, hujan pun perlahan mereda. Race pun siap digelar.
Lepas dari itu, diketahui Mbak Rara mendapat bayaran cukup besar dari MGPA untuk mengatur cuaca di kawasan Sirkuit Mandalika.
Dalam penuturannya kepada awak media, ia mengaku menerima bayaran mencapai tiga digit alias ratusan juta untuk 21 hari kerja.
"Saya dibayar MGPA dan ITDC. Bayaran saya itu tiga digit untuk 21 hari," ucapnya.
Sementara itu, ini bukan kali pertama Mbak Rara menjadi pawang hujan untuk acara besat. Sebelumnya, ia sempat terlibat dalam "mengamankan" gelaran Liga 1 di Jakarta dan pembukaan Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang lalu.