Mata Uang Yen Merosot Tertekan Kenaikan Harga Energi Dan Imbal Hasil Obligasi AS

SHARE

istimewa


Pada Senin (11/10/2021), minyak mentah AS menyentuh 82,18 dolar AS per barel, tertinggi sejak akhir 2014, dan minyak mentah Brent mencapai level tertinggi tiga tahun.

Dengan harga komoditas lain yang juga menguat, dolar Aussie tetap kokoh di 0,7342 dolar AS, sehari setelah mencapai level tertinggi sebulan.

Dampak inflasi dari kenaikan harga energi telah memperkuat kasus bagi Federal Reserve AS untuk mengumumkan pengurangan program pembelian obligasi besar-besaran pada November, meningkatkan kemungkinan kenaikan suku bunga pada akhir 2022, meskipun data pekerjaan yang diterbitkan Jumat (8/10/2021) lalu meleset dari ekspektasi.

Kekhawatiran tentang harga juga ada di benak para pembuat kebijakan di bank sentral lainnya, dengan bank sentral Inggris (BoE) mengisyaratkan akan menaikkan suku bunga untuk mengekang inflasi, mendukung sterling bahkan ketika ekonomi Inggris bergulat dengan biaya energi yang tinggi.

Pound naik ke level tertinggi dua minggu di 1,3673 dolar AS pada Senin (11/10/2021) sebelum turun sedikit ke posisi terakhir di 1,3586 dolar AS.

Namun euro tetap terjepit di dekat level terendah dalam setahun, dikutip 1,1550 dolar AS. Won Korea Selatan turun menjadi 1.200 per dolar untuk pertama kalinya dalam 14 bulan setelah bank sentral Korea mempertahankan suku bunga stabil, mengambil jeda setelah naik pada Agustus.

Di pasar uang kripto, Bitcoin turun dari level tertinggi lima bulan, jatuh sekitar 1,0 persen di perdagangan Asia menjadi 56.800 dolar AS. Ether, uang kripto terbesar kedua di dunia turun 1,54 persen menjadi 3.489 dolar AS.

 

Halaman : 1