Mau Tahu Alasan Gala Siswa Indonesia Dimulai di Jenjang SMP? Yuk Disimak Penyebabnya

SHARE

Peserta GSI Tingkat SMP (Gala Siswa Indonesia)


CARAPANDANG.COM – Liga Sepak Bola Siswa Indonesia (Gala Siswa Indonesia) untuk pertama kali digelar tahun ini. Gala Siswa Indonesia (GSI) merupakan prakarsa dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang menjalin kerja sama dengan PSSI dan KONI. Untuk kali pertama, GSI dilaksanakan untuk jenjang pelajar di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Apa pasal tingkat SMP yang dipilih? Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, tingkat SMP merupakan jenjang yang paling pas untuk mengawali kompetisi yang dihelat sebagai langkah percepatan pembangunan sepak bola nasional ini.

“Karena itu Kemdikbud yang kemudian kebetulan punya basis massa yang dimungkinkan memiliki kemampuan untuk melakukan motorisasi. Maka kita memprakarsai mulai dari SMP,” kata Mendikbud Muhadjir Effendy saat pembukaan Rapat Koordinasi Gala Siswa Indonesia SMP Tahun 2018 dan Pengundian Grup Gala Siswa Indonesia SMP Tingkat Nasional Tahun 2018 di Ruang Graha Utama lantai 3, Gedung Ki Hadjar Dewantara, Kompleks Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2018).

“Kenapa SMP? Simpel saja. Kalau mulai SD masih terlalu kecil dan tentu saja sangat kompleks kalau mau digelar. Karena akan melibatkan ratusan ribu SD,” ujar mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang tersebut.

Sedangkan untuk jenjang SMA kemungkinan terjadinya konflik fisik menjadi pertimbangan.

“Kemudian kalau yang dipilih SMA atau SMK, peluang untuk kelahi masih tinggi. Kita pilih SMP yang paling aman menurut saya. Yang paling punya peluang besar untuk kita bina lebih lanjut,” terang Muhadjir Effendy seperti dilansir situs Gala Siswa Indonesia.

Meski begitu Mendikbud Muhadjir Effendy memiliki asa agar Gala Siswa Indonesia menjadi tradisi tahunan yang dilakukan di tiap jenjang pendidikan.

“Nanti kalau mau digelar dari SD tidak masalah atau SMA/SMK bisa kita lakukan. Kami bertekad untuk GSI ini akan kita tangani secara tidak main-main dan tentu saja saya berharap ini akan menjadi bagian dari tradisi pembinaan talenta muda sepak bola Indonesia,” harap Mendikbud Muhadjir Effendy.